9. Lawan pikiran yang tidak membantu dengan yang bermanfaat.
Individu yang depresi cenderung terlalu fokus pada aspek negatif dari diri mereka sendiri atau situasi.
Mengenali pikiran-pikiran ini dan menggantinya dengan pikiran-pikiran yang lebih bermanfaat adalah dasar terapi kognitif atau terapi perilaku kognitif, sebuah psikoterapi berbasis bukti untuk depresi.
Pikiran yang mungkin membantu termasuk mempertimbangkan bukti obyektif (misalnya, kebanyakan orang yang terkena virus mengalami gejala ringan), mengakui kemampuan seseorang untuk mengatasi hasil yang ditakuti (misalnya, jika saya mendapatkan gejala, saya tahu apa yang harus dilakukan).
Mencari garis perak (misalnya, saya sekarang memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan sesuatu yang saya suka), mengungkapkan rasa terima kasih (misalnya, saya memiliki teman dan keluarga yang mendukung), dan menjaga perspektif jangka panjang (misalnya, situasi ini membuat stres sekarang, tetapi itu akan berlalu) .
10. Ingatlah bahwa seseorang berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar.
Menurut ulasan dampak psikologis karantina, situasi penuh tekanan lebih mudah untuk ditoleransi jika orang merasa bahwa orang lain akan mendapat manfaat darinya.
Tujuan karantina dan menjaga jarak sosial adalah untuk menjaga keselamatan diri sendiri, keluarga, dan anggota komunitas seseorang, terutama mereka yang berada dalam kategori berisiko tinggi.
Mengingat alasan altruistik untuk karantina/menjauhkan diri dapat membantu mengalihkan fokus seseorang dari perasaan sedih dan pikiran yang tidak membantu dan memperkuat kepatuhan seseorang terhadap pedoman karantina jarak.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR