Advertorial

China 'Kebakaran Jenggot' Dituduh Menteri Brazil Ciptakan Virus Corona untuk Kuasai Dunia dalam Tweet yang Sangat Rasis, 'Kami Meminta Jawaban!'

May N

Editor

Unggahan Menteri Pendidikan Brazil Abraham Weintraub yang sangat rasis
Unggahan Menteri Pendidikan Brazil Abraham Weintraub yang sangat rasis

Intisari-online.com -Menteri Pendidikan Brazil telah lakukan hal kurang senonoh saat membuat tweet yang tidak langsung menuduh virus Corona adalah rencana China untuk menguasai dunia.

Kini, Beijing meminta jawaban dari mereka.

Bahkan, tweet tersebut sangat rasis hingga membuat warga China kebakaran jenggot.

Ia menuliskan negaranya, Brazil dengan mengganti huruf "r" menjadi "L" sehingga terbaca "BLazil".

Baca Juga: Lewati Sebulan Virus Corona Mewabah di Indonesia, Infeksi Hampir 3.000 Orang dan Hilangkan Nyawa 240 Pasien, Ini Perjalanan Kasus Covid-19 Mulai 2 Maret hingga 8 April

Sudah diketahui banyak pihak jika warga China tidak bisa mengucapkan huruf "R" dan selalu menjadi "L".

Tweet tersebut ditulis pada Sabtu dan kini telah dihapus.

Namun dilansir dari The Sun, Abraham Weintraub, Menteri Pendidikan Brazil bertanya: "Secara geopolitik, siapa yang akan jadi lebih kuat dari krisis global ini?"

Ia menambahkan: "Dengan siapa Brazil akan beraliansi dengan rencana menguasai dunia ini?"

Baca Juga: Pentingnyan Minum Teh Jahe Kunyit, Rasakan Manfaat Jahe dan Kunyit untuk Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kadar Kolesterol yang Tinggi

Tweet tersebut ditulis dalam bahasa Portugis dan mengganti huruf "r" dengan "L".

Kedubes China di Brazil langsung berang dan mengatakan tweet itu "tidak jelas dan menjijikkan" serta "sangat rasis".

Duta Besar Yang Wanming merespon: "Pemerintah China mengharapkan penjelasan resmi dari Brazil."

Weintraub mengatakan dalam sebuah wawancara ia memang menulis tweet tersebut dan mengatakan China harus berbuat lebih dalam melawan pandemi ini.

Baca Juga: Seorang Mahasiswi Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Sempat Timbulkan Tanda Tanya, Penyebab Kematiannya pun Mulai Terkuak setelah Dokter Forensik Temukan Hal Ini

"Jika mereka (China) menjual kepada kami 1000 ventilator, aku akan berlutut di depan kedutaan besar mereka, meminta maaf dan mengatakan aku idiot," ujarnya kepada Radio Bandeirantes.

Hubungan yang Menegang

Insiden ini adalah insiden paling baru yang menegangkan hubungan kedua negara.

Brazil, sama seperti negara lainnya, berharap mendapatkan peralatan medis dari China lebih banyak lagi untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: Brutal, Ketika Masker Lebih Berharga dari Berlian, Negara-negara Adidaya ini Justru Tinggalkan Martabat dan Mulai Jadi Perompak untuk Saling 'Bajak' Masker, Bahkan Bisa Dicuri di Tengah Pengiriman

Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta mengatakan minggu lalu jika Brazil mati-matian berusaha mendapatkan ventilator dan peralatan medis lain dari China.

Ia juga mengatakan beberapa pesanan tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan.

Isu itu meledak online pada Senin.

Trending di Twitter Brazil saat itu adalah hashtag #TradeBlockadeOnChinaNow.

Baca Juga: Kisah Mengharukan Pasangan Tak Terpisahkan, Menikah Selama 51 Tahun, Keduanya Wafat Terpaut 6 Menit Karena Terinfeksi Covid-19, Keluarga: 'Semoga Orang-orang Mendengar Cerita Kami'

Brazil yang merupakan partner penjualan terbesar China, adalah negara Amerika Latin yang paling terpukul akibat wabah virus Corona.

Pasien yang meninggal mencapai hampir 600 orang dan terkonfirmasi 12 ribu kasus sejauh ini.

Sejak wabah ini mencuat, hubungan keduanya menjadi semakin tegang.

Kondisi diperburuk dengan tweet dari anak Presiden Brazil, Eduardo, yang bekerja sebagai penegak hukum federal.

Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan Coba Saja Konsumsi Jantung Pisang dan Rasakan Manfaat Jantung Pisang Kepok, Termasuk Atasi Sindrom Pramenstruasi

Eduardo Bolsonaro, anak dari Jair Bolsonaro mengkritik sistem diktator CHina dalam penanganan wabah di bulan Maret silam.

Minggu lalu, ia menulis tweet tentang "virus China", frase yang membuat Beijing murka.

WHO telah mengatakan Beijing untuk melawan diskriminasi tersebut.

Ungkapan itu juga disebut oleh Presiden Amerika Donald Trump.

Baca Juga: Diberikan Berbagai Syarat Ketat, 185 Narapidana Nusakambangan Harus Siap 'Diseret' Kembali ke Dalam Penjara Jika Langgar Aturan Ini

Hal itu menyulut konsultan umum China di Rio de Janeiro, Li Yang, untuk bertanya kepada putra presiden.

Ia bertanya dalam kolom opini di sebuah surat kabar Brazil O Globo: "apakah kau benar-benar senaif dan setidak peduli itu?"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait