Advertorial
Intisari-online.com -Pernahkah Anda mendengar istilah 'sniper'?
Atau, apakah Anda pernah mendengar 'White Death' dan 'The Devil of Ramadi'
Sniper atau penembak jitu adalah pekerjaan membunuh dalam perang menggunakan senapan.
Sniper paling mematikan bertarung demi hadiah, hadapi suhu yang membuat tubuh membeku dan serangan mortir.
Hasilnya, ada yang bisa membunuh lebih dari 2000 pasukan musuh seorang diri, atau membunuh 505 pasukan musuh hanya dalam 100 hari.
Jagoan-jagoan ini bisa menembak tepat sasaran dari jarak 1900 meter, musnahkan seluruh anggota platon sambil bersembunyi di dahan pohon, tumpukan salju atau bahkan dari kapal yang bergerak.
Bahkan pernah tercatat, seorang penembak jitu handalan membunuh penembak jitu musuhnya dengan menembak langsung dari jangkauannya.
Ada lagi yang bisa membunuh 429 tentara setelah bergabung dengan tentara untuk balaskan dendam saudaranya yang telah gugur.
Baca Juga: Kasus Corona di Afrika Paling Sedikit, Beginilah Cara Afrika Perangi Virus Corona
Penasaran? Ini dia 9 Sniper paling mematikan di dunia yang dihitung dengan hitungan mundur.
9. Chuck Mawhinney (103 pembunuhan)
Dalam perang Vietnam, mantan tentara Angkatan Laut Amerika Charles Benjamin "Chuck" Mawhinney diberi penghargaan atas upayanya membunuh 103 pasukan musuh.
Sebagai anak dari veteran tentara AL, peperangan Mawhinney meledak menjadi legenda ketika dia berhasil membunuh seluruh platon tentara Viet Cong dalam sekali waktu.
Dia diyakini bisa melakukan beberapa pembunuhan sekaligus dalam satu waktu dengan senapan jarak jauh M40.
Setelah kembali ke Amerika dengan "kelelahan pasca perang", dia habiskan puluhan tahun hidupnya bekerja untuk Dinas Kehutanan Amerika.
Ia bahkan tidak mengatakan kepada istrinya mengenai perang Vietnam yang ia hadapi.
Tahun 1991 ia resmi dikenal sebagai pembunuh dengan jumlah korban paling banyak sepanjang sejarah Angkatan Laut.
8. Henry Norwest (115 pembunuhan)
Henry Norwest adalah penembak asal Kanada yang mengklaim membunuh 115 korban saat Perang Dunia Pertama.
Ia sering dikirim ke pedalaman No Man's Land, tempat ia membunuh tentara Jerman berjumlah lusinan yang menyamar menjadi semak-semak.
Seminggu sebelum Perang Dunia I berakhir, ia dibunuh oleh penembak asal Jerman.
7. Chris Kyle (160 pembunuhan)
Chris Kyle adalah penembak Navy Seal Amerika yang membunuh 160 tentara musuh selama empat kali kunjungan ke Irak.
Ia bergabung ke Angkatan Laut setelah alami penderitaan berhenti berkarir sebagai pengendara rodeo.
Ia bertugas di Ramadi, Fallujah dan Baghdad, dan tercatat pernah membunuh dalam jarak 1920 meter dengan senapan jarak jauh McMillan TAC-338.
Ia mendapat julukan "The Devil of Ramadi" dan Irak bersedia membayar 60 ribu Euro atau sekitar 1 juta Rupiah untuk kepalanya.
Akhir kisahnya, ia terbunuh oleh mantan veteran perang maniak Eddie Ray Routh dalam kisaran jarak tembak di Erath, Texas tahun 2009.
6. Vasily Zaytsev (242 pembunuhan)
Pembunuh asal Uni Soviet Vasily Zaytsev mendapat penghargaan atas 242 pembunuhan di Perang Dunia II
Ia diajari bagaimana menembak oleh kakeknya di pegunungan Rusia Ural, dan mendaftar di tentara Soviet tahun 1937.
Ia mampu berpindah posisi dengan cepat dan menembak dengan sembunyi-sembunyi, sehingga mampu membunuh 200 tentara musuh di Peperangan Stalingrad.
Tahun 1991, ia meninggal dunia umur 72 tahun di rumahnya di Kiev.
5. Lyudmila Pavlichenko (309 pembunuhan)
Baca Juga: Jangan 'Panic Buying', Sebab Kebutuhan Pokok Aman Sampai 6 Bulan ke Depan
Penembak Red Army Lyudmila Pavlichenko diyakini telah membunuh lebih dari 300 orang selama Perang Dunia Kedua.
257 korbannya adalah tentara Jerman dan 36 lainnya adalah penembak jitu musuh.
Ia meninggal umur 58 pada tahun 1972 setelah serangan stroke melandanya.
Ia dianggap sebagai penembak jitu wanita paling mematikan sepanjang sejarah.
4. Carlos Hathcock (93 pembunuhan)
Carlos Hatchcock hanya memiliki 93 pembunuhan yang terkonfirmasi.
Namun estimasi modern mengatakan jumlah korbannya berkisar dari 300 dan 400 korban.
Eksploitasinya menuntun Tentara Vietnam Utara memberi hadiah 20 ribu Euro atau 340 ribu rupiah untuk kepalanya.
Ia dijuluki oleh pasukan musuh sebagai The White Feather Sniper karena bulu burung berwarna putih yang selalu ada di topinya.
Targetnya adalah para warga kalangan atas, dan ia selalu berhasil membunuh penembak jitu musuh dengan membunuh dalam jangkauannya.
Ia meninggal tahun 1999 di Virginia Beach, Virginia, atas penyakit Sklerosis ganda.
3. Francis Pagahmagabow (378 pembunuhan)
Sniper asal Kanada ini membunuh 378 korban tentara di Perang Dunia I, dan meninggalkan 300 sisa tentara tetap hidup.
Ia pernah merangkak seberangi no man's land untuk mengambil amunisi dari tentara yang mati setelah rekannya kehabisan amunisi saat dikelilingi pasukan Jerman.
Ia meninggal di Parry Island Reserve tahun 1952 pada umur 61.
2. Fyodor Okhlopkov (429 pembunuhan)
Legenda Red Army Fyodor Okhlopkov diyakini telah membunuh 429 orang saat Perang Dunia II.
Sangat sedikit diketahui tentang penembak jitu tertutup ini.
Ia lahir di desa Siberian yang terisolasi pada tahun 1908.
Ia bergabung ke Pasukan Soviet untuk membalas dendam kematian saudaranya di peperangan.
Ia membunuh 429 korban dengan senapan jarak jauh, dan membunuh lebih banyak lagi dengan senapan mesin.
Ia meninggal pada Mei 1968 akibat penyakit.
1. Simo Hayha (505 pembunuhan)
Finn Simo Hayha dianggap sebagai sniper paling hebat sepanjang masa.
Dijuluki The White Death, pria ini akan bersembunyi di dalam gundukan salju berpakaian serba putih untuk kelabui musuh, sbeelum membunuh tentara musuh dengan SAKO M/28-30.
Ia berhasil membunuh 505 tentara hanya dalam peperangan kurang dari 100 hari, dan sering membunuh di suhu -20 derajat Celcius.
Ia bahkan jejali mulutnya sendiri dengan salju untuk hentikan pernapasannya agar posisinya tidak diketahui.
Pria ini meninggal usia 96 tahun 2002.