Advertorial

Hanya Luangkan Waktu 22 Menit Sehari untuk Lakukan Aktivitas Ini, Menurut Penelitian Bisa Kurangi Depresi dan Kecemasan, Tapi Harus Ikuti Aturannya...

Khaerunisa

Penulis

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan cara yang cukup praktis untuk mencegah masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan cara yang cukup praktis untuk mencegah masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan

Intisari-Online.com -Kesehatan bukan hanya soal fisik saja, namun kesehatan mental juga ikut berpengaruh bagi kehidupan seseorang.

Sayangnya, kesehatan mental sering kali tak mendapat perhatian sebanyak kesehatan fisik.

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan cara yang cukup praktis untuk mencegah masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Kenapa praktis? Karena cara itu bisa sekaligus dilakukan untuk menjaga baik kesehatan mental maupun fisik, yaitu olahraga.

Baca Juga: Baru Melahirkan, Wanita Ini Melompat dari Gedung Tinggi Sambil Gendong Bayinya, Kenali Gejala Depresi Pascamelahirkan

Peneliti sosiologi olahraga dari University of South Australia dan MSH Medical School Hamburg di Jerman merilis sebuah studi yang menunjukkan olahraga dapat melindungi orang dari gangguan kesehatan mental yang serius.

Namun, bukan sembarang olahraga. Dalam studi tersebut, olahraga 150 menit dalam seminggu (Rata-rata 22 menit per hari), sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan yang paling berdampak.

Pedoman tersebut merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu untuk orang dewasa yang sehat berusia 18 hingga 64 tahun.

Dalam penelitian di Jerman itu, tim peneliti menilai tingkat kecemasan dan depresi di antara 682 atlet rekreasional Jerman dalam kondisi mental yang berbeda, namun melakukan latihan dengan intensitas yang sama.

Baca Juga: Gejala Kolesterol Rendah Tidak Ada Penumpukan Zat Lemak di Arteri Tapi Mungkin Anda Mengalami Gejala Depresi dan Kecemasan

Para peneliti juga mengukur faktor-faktor seperti pengaturan dalam ruangan versus di luar ruangan, serta olahraga tim dibandingkan dengan olahraga individu.

Orang yang berolahraga dengan durasi total 150 menit seminggu umumnya mengalami kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang tidak.

"Meskipun obat-obatan dapat memainkan peran penting dalam kesehatan mental, serta manajemen nyeri dan penyakit, tapi ada keterbatasan," kata Dr. Vernon B. Williams, direktur neurologi olahraga dan pengobatan nyeri di Cedars-Sinai Kerlan-Jobe Institute di Los Angeles.

"Dengan meningkatnya krisis dalam penggunaan obat resep dan opiat, kita sebagai komunitas klinis harus mencari cara lain untuk membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Williams.

Baca Juga: Ingin Cegah Virus Corona, 200 Pasangan Nikah Massal Ini Berciuman Pakai Masker, Nyatanya Masker Bukanlah Cara Paling Ampuh Cegah Virus Corona

Efeknya pada kesehatan mental

Salah satu penulis penelitian, Katja Siefken, seorang dosen tambahan di School of Health Sciences di University of South Australia, mengatakan penting untuk mengenali bahwa berbagai bentuk olahraga memengaruhi kesehatan mental dengan cara yang berbeda.

Para peneliti menemukan orang yang tidak berolahraga sesuai dengan standar pedoman WHO melaporkan skor depresi yang lebih tinggi, apakah mereka olahraga di dalam atau di luar ruangan, secara individu atau dengan tim.

“Kamu mendapat manfaat berbeda dari latihan kelompok daripada individu. Latihan kelompok membuatmu tetap terlibat dan memberi energi, sementara latihan individu lebih kontemplatif dan mengurangi stres,” kata profesor psikiatri Thomas Plante.

Kecemasan dan depresi juga paling rendah terjadi di antara mereka yang berolahraga di dalam ruangan.

Baca Juga: Video Viral Quaden Bayles Bocah 9 Tahun yang Dirundung Teman-temannya di Sekolah dan Minta Akhiri Hidupnya Dicap Hoax, Ini Dia Fakta Sebenarnya

Jangan berlebihan

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik berintensitas tinggi sering memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi. Karenanya, moderasi mungkin menjadi kunci.

"Beberapa orang condong ke arah kecenderungan obsesif, dan berpikir bahwa mereka harus melakukan lebih, lebih dan lebih banyak. Namun, sebenarnya hal itu justru dapat menambah stres baik pada tubuh fisik dan keadaan emosional mereka," kata pelatih instruktur yoga Kelly Clifton Turner.

“Jeruk adalah makanan yang enak untuk dimakan mereka memiliki vitamin dan memberi energi yang baik. Tetapi tidak ada dokter yang merekomendasikan untuk makan 20 jeruk sehari. Moderasi dan keseimbangan adalah yang terpenting dalam semua hal,” katanya memberi analogi.

“Jika kamu tidak dapat memenuhi 150 menit per minggu, pertanyaan yang harus diajukan adalah: Apa yang dapat kamu lakukan? Sesuatu lebih baik daripada tidak sama sekali,” tambahnya.

Olahraga 30 menit setiap hari bermanfaat memberikan mood yang baik, sama seperti halnya orang yang mengonsumsi obat depresi.

Bedanya, olahraga dalam jumlah moderat hampir tidak ada efek samping.

Baca Juga: Dirilis Pemerintah China untuk Tebarkan Semangat Lawan Virus Corona, Publik Justru Naik Pitam Dan Sebut Video Perawat Hamil Rawat Pasien Corona Sebagai Propaganda, Seperti Apa?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kecemasan dan Depresi Berkurang dengan 150 Menit Berolahraga

Artikel Terkait