Lanjut dia, selang beberapa jam, saudara kandung pelaku, bernama Iwan, datang ke lokasi.
"Dia juga bilang abang (pelaku) tidak keluar-keluar Bang. Akhirnya warga inisiatif memanggil nama Pak Hermanto. Cuma tidak ada sahutan," tuturnya.
Akhirnya, warga selanjutnya melapor kepada Ketua RT dan RW setempat, untuk meminta izin mengecek kediaman pelaku. Serta melapor kepada pihak yang berwajib.
"Jam 10.30, saya dan adik (pelaku) berusaha untuk masuk ke dalam rumah, melalui pintu samping dan akhirnya berhasil. Kami berdua masuk, dan beberapa saksi. Melihat anaknya Fadil, posisi telungkup di dapur, depan pintu kamar mandi, diduga sudah tidak bernyawa," ungkapnya.
Ketika itu Endi mengaku, dia melihat leher korban terjerat dengan tali kawat hanger untuk menjemur pakaian.
"Kalau Pak Hermanto, istri dan dua anaknya yang lain saat itu posisinya di dalam kamar," terangnya.
Selanjutnya, Endi dan adik pelaku keluar dari rumah. Tak lama, baru pihak kepolisian datang.
Endi membeberkan, Hermanto, istrinya dan dua anaknya, terlihat mengenakan pakaian serba putih. Seperti sedang melakukan ritual tertentu.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR