Advertorial
Intisari-Online.com - Pengalaman pahit harus dirasakan wanita muda ini.
Selama puluhan tahun ia hidup menahan kekhawatiran karena memiliki 4 payudara.
Di tengah-tengah kondisinya, ia juga kebingungan bagaimana meminta pertolongan.
Pasalnya, jaminan kesehatan yang bisa diandalkannya tak banyak membantu, justru membuatnya kecewa.
Dalam kondisinya yang seperti itu wanita muda ini nyaris menyerah.
Ia berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Kehidupannya sangat tidak mudah, ia tak bisa leluasa menjalani hari-harinya seperti remaja pada umumnya.
Melansir dari Mirror.co.uk (10/2/2020), wanita bernama Phoebe Ellis (22) ini memiliki dua payudara lainnya di sekitar ketiak.
Wanita ini pertama kali menyadari keganjilan itu ketika usianya 12 tahun.
Ia menemukan bahwa ada dua payudara berukuran bola tenis tergantung di ketiak kirinya.
Kemudian di usia 15 tahun, wanita ini kembali melihat satu benjolan di sisi kanannya.
Selama satu dekade ia tak mengetahui apa itu tonjolan yang aneh dan menyakitkan yang dia miliki.
Selama menjalani hidupnya, Phoebe dihantui oleh perasaan malu.
Dia takut orang-orang akan memperhatikan dan bersembunyi ketakutan ketika melihat keanehan di ketiaknya.
Ia bahkan terlalu malu untuk berenang seperti remaja seusianya.
Wanita muda ini terus menerus khawatir akan kemungkinan bahwa benjolan itu adalah kanker payudara sehingga membuatnya ingin bunuh diri.
Ketika remaja seusianya menikmati masa-masa kasmaran dan berpacaran, Phoebe justru tersiksa karenanya.
Ia terlalu malu ketika bersama seorang pacar.
Phoebe yang menghabiskan waktu bertahun-tahun karena takut menderita kanker mengatakan: "Saya tidak akan memakai bikini di pantai dan selalu membuat alasan untuk tidak berenang,".
Wanita muda ini terus merahasiakan apa yang dialaminya, juga menyembunyikan rasa malunya.
"Saya cukup merasa ingin bunuh diri dan saya merasa seperti monster,
"Saya tidak tahun bagaimana memandang diri sendiri dengan kelainan aneh ini," ungkapnya.
"Saya sangat malu dan tidak akan pernah bisa akrab dengan pacar mana pun," sambungnya.
Perasaan tersiksa bukan hanya berasal dari rasa malu.
Fisik Phoebe pun ikut menyiksa wanita muda ini dari hari ke hari, terutama saat menstruasi.
Ia pun mengambil jalan keluar dengan mengonsumsi pil kontrasepsi agar payudaranya tak sakit lagi ketika menstruasi.
Di saat-saat sulit untuk bisa bertahan dalam kondisi itu, Phoebe masih dihantam dengan kenyataan pahit lainnya.
Usianya menginjak 20 tahun ketika Phoebe mendapatkan penolakan dari jaminan kesehatan.
Baca Juga: Kecil Tapi Bermanfaat, Ketumbar Rupanya Punya Khasiat Mengagumkan
Awalnya dokter mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Phoebe tidak bisa dimengerti.
Kemudian dokter berjanji untuk melawannya ketika usia Phoebe hampir 21 tahun, tetapi itu hanya melambungkan harapan Phoebe sesaat.
Wanita muda ini hanya mendapatkan kekecewaan ketika mendapatkan surat dari NHS (Nasional Health Service). Ia diberitahu bahwa mereka tidak bisa membantu karena masalahnya berkaitan dengan kosmetik.
"Aku membacanya dan menangis. Rasanya sangat menyakitkan bahwa tidak ada yang peduli," ungkapnya.
Orang tua Phoebe yang hancur putus asa pun berusaha mengumpulkan uang dengan bantuan anggota keluarga untuk membayar perawatan pribadi.
Dia berkata bahwa dia 'diliputi rasa bersalah' dan sedang bersiap untuk bekerja selama 10 tahun untuk membayar ribuan pound untuk menghilangkannya.
Perjuangan melelahkan yang dijalani Phoebe akhirnya membuahkan hasil ketika ia bertemu dengan seorang dokter bernama Dr. Aamer Khan.
Setelah mengumpulkan dana £ 5.500 (sekitar Rp 98 Juta), Phoebe menjalani prosedur eksisi oleh Dr Khan.
Ia pun berhasil dioperasi dan tumornya dikirim ke laborat untuk pengujian.
Disebut, itu adalah jaringan payudara dan lemak axilla yang terpisah dan tambahan dengan sistem duktusnya sendiri dan mungkin mengandung puting.
Phoebe memiliki bekas luka besar setelah operasi tetapi baginya berat dunia telah terangkat.
"Saya menekankan kepada Dr Khan bahwa meskipun bekas luka itu panjangnya satu meter, itu masih lebih baik daripada benjolan," kata Phoebe.
"Saya sangat lega dan merasakan gelombang kepercayaan baru," ungkapnya.
Melihat ke belakang, dia berkata dia berharap dia memperlakukan tubuhnya dengan lebih hormat.
Dia sekarang berusaha untuk memastikan wanita muda lainnya sadar mereka tidak sendirian atau tidak normal.
Phoebe yang mengatakan masa remajanya hancur mengatakan kurangnya dukungan dari NHS telah meninggalkan rasa pahit.
Dia menjelaskan: "Sulit membenci NHS karena Anda tahu apa yang mereka lakukan dan seberapa jauh mereka, tetapi ketika menyangkut diri Anda sendiri, lebih mudah untuk membenci.
"Apa yang aku alami adalah trauma."
Dr Khan - salah satu pendiri Harley Street - mengatakan: "Phoebe memiliki jaringan payudara aksila aksesori yang tampak seperti payudara tambahan di bawah lengannya.
"Kondisi ini dikenal sebagai payudara aksesori, polymastia atau payudara supernumerary.