Sang pasien harus masuk ke kamar hotel untuk melakukan terapi dengan metode tepuk-tepuk.
Kemudian berujung diajak berhubungan badan.
Revina VT yang sadar akan masalah mental pun tak mau banyak orang terjebak dengan oknum seperti Dedy Susanto.
"Ya intinya sih, gue mau kalian tau, gue aware sama masalah mental dan gue ga mau ada yang diterapi sama orang ga berlisensi apapun," ucap Revina VT dalam unggahan foto di Instagram.
Baca Juga: Viral! Barang Terlarang Ini Disebut-sebut Ampuh Hancurkan Virus Corona, Benarkah? Ini Penjelasanny
Di samping itu, membongkar kebusukan Dedy Susanto ini ternyata membuat Revina VT disebut pansos atau panjat sosial.
"Makasih, semuanya. Silakan kalau mau ngehujat, atau nuduh saya cari sensasi. Untungnya saya bicara pake data, dan bukti. Semoga kalian juga bisa berpikir dan berperilaku cerdas," ucapnya.
"Btw, korban yang kirim ini tidak mau disebutkan namanya :) // enggak kok, gue bukan psikolog dan gue ga pernah menempuh pendidikan formal dalam psikologi tapi gue belajar dan baca buku tanpa henti sampe detik ini, makanya gue mencium bau-bau jahat waktu ada orang ngaku doktor tapi judgemental. :)" tambah Revina.
Kedua kasus ini meresahkan, sebab nyatanya hal ini tunjukkan masyarakat Indonesia lebih percaya kosmetik instan yang dijual online melalui media sosial dan terapis online yang belum jelas kredibilitasnya, hanya karena berasal dari media sosial.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR