Advertorial

Unggah 'Video Terlarang' Tentang Kacaunya Wuhan Setelah Virus Corona ke Media Sosial, Pria China Ini Hilang Tanpa Jejak, Sebelumnya Sempat Ditangkap Polisi

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Seorang warga China yang telah mengungkap pada dunia tentang situasikacau di jalan-jalan pusat virus Wuhan diberitakan telah menghilang.

Pria itu, Chen Qiushi belum terdengar sejak pukul 19.00 waktu setempat pada hari Kamis. Panggilan telepon selulernya juga tidak dijawab.

Sebelumnya, Chen pernah melaporkan kondisi di Wuhan termasuk seorang wanita dengan panik menelepon keluarga di telepon saat dia duduk di samping seorang kerabat yang terbaring mati di kursi roda dan situasi pasien yang tak berdaya di rumah sakit yang terlalu padat.

Hilangnya Chen terjadi ketika dokter China berusia 34 tahun yang heroik, Li Wenliang, yang memberikan peringatan awal munculnya virus corona, diumumkan telah meninggal.

Baca Juga: Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Bentuk Jempolnya, Bagaimana dengan Milik Anda? Coba Cek Sekarang!

Li diduga tertular penyakit tersebut saat merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Sesama rekan jurnalis warga China Fang Bin, yang telah mempublikasikan video mayat yang dimuat ke dalam bus, juga ditangkap oleh pihak berwenang pekan lalu. Namun, dia telah dibebaskan.

Sebelum menghilang, Chen mengunjungi rumah sakit besar, rumah duka dan daerah perumahan di Wuhan dan berbicara dengan pasien dan keluarga untuk mencari tahu tentang epidemi tersebut, seperti diwartakan Daily Mail, Sabtu (8/2/2020).

Video-videonya kemudian diunggah ke Twitter dan YouTube.

Faktanya, video seperti yang diunggah Chen dilarang beredar di China tetapi masih bisa diakses dengan perangkat lunak yang menghindari firewall.

Baca Juga: Meninggal di Gendongan Sang Ayah, Bayi Berusia 1 Hari Ini Membuat Dokter Terkejut karena Mampu Bertahan Lama, padahal Kondisinya Sangat Memprihatinkan

Chen jugaberencana untuk mengunjungi rumah sakit tempat penampungan Fang Cang sebelum dia menghilang.

Sebuah posting di akun Twitter-nya, oleh seorang teman yang berbicara atas namanya, mengatakan, "Ketika Chen Qiushi dibawa pergi, dia dalam keadaan sehat dan suhu normal. Kami menantikan kembalinya dia dalam kedamaian dan kesehatan. Dia belum menghubungi keluarganya."

Ibunya telah memposting video yang menyerukan agar dia kembali dengan selamat.

Seorang teman juga mengatakan kepada CNN, "Kami khawatir akan keselamatan fisiknya tetapi juga khawatir bahwa sementara dia hilang, dia mungkin terinfeksi oleh virus."

Baca Juga: Kisah Sedih Sepasang Pengantin di Natuna, Resepsi yang Direncakan 1 Bulan Batal Gegara Rumahnya Dekat Karantina Virus Corona, Belanjaan Sayur-Mayur Terbuang Sia-sia

Chen diketahui dengan heroik mengunjungi rumah sakit yang sedang dibangun untuk mengungkapkan kondisi mereka.

Dia juga dengan berani mempertanyakan beberapa keputusan yang diambil di Wuhan terkait dengan mewabahnya virus corona.

Satu postingan di akunnya sebelum penangkapannya berbunyi, "Mudah untuk menaruh 1.000 tempat tidur di stadion, tetapi bagaimana cara 1.000 orang makan bersama? Bagaimana cara mandi, Bagaimana cara ke toilet?

"Apakah mereka perlu memakai masker 24 jam? Apakah ada cukup oksigen, ventilator, dan kapan obat spesifik akan tersedia?

"Masalah ini telah mengganggu saya selama beberapa hari! Pasien lain lemah dan membutuhkan perawatan keluarga. Setiap langkah sangat sulit sekarang."

Dia memposting video pada tanggal 5 Februari. Video itu berisi putra seorang korban virus corona yang 'ingin mengatakan bagaimana (kondisi) ayahnya berubah dari penyakit ke kematiannya, untuk menghormati ayahnya'.

Dia juga mengunggah video yang menunjukkan barisan tempat tidur dan persediaan di dalam rumah sakit kabin persegi Wuhan bulan ini.

"Mengunjungi ini dalam pembangunan," bunyi tweetnya. “Dokter lokal mengatakan bahwa itu lebih seperti rumah sakit medan perang atau tempat tinggal sementara.

Baca Juga: Nyaris Tak Bernama Indonesia, Sosok Pria Skotlandia 'Ngeyel' Ini Punya Peran Besar dalam Sejarah Terciptanya Nama Indonesia

"Pasien dengan penyakit menular diduga tinggal di daerah terkonsentrasi. Bagaimana menghindari infeksi silang adalah masalah yang harus ditanggapi dengan serius!"

Tempat tidur rumah sakithanya terbuat daritiga selimut yang disusun, bukan dari kasur.

Video lain yang diposting di akun media sosialnya menunjukkan dia dengan mudah memasuki ruang rawat jalan rumah sakit Wuhan, untuk menyoroti betapa mudahnya masuk dan keluar dari pusat medis.

"Aula rawat jalan rumah sakit dan departemen rawat inap adalah tempat untuk masuk dengan santai (mudah)," katanya. "Kondisi kacau, sekarang mereka tidak peduli tentang orang asing mengenakan masker. Begitulah cara saya melakukannya."

Video lain yang diposting online - setelah diketahui bahwa makan kelelawar mungkin telah menyebabkan wabah - menunjukkan kelelawar yang dimasak dalam mangkuk besar dengan tulisan: "Setelah mengalami masalah ini, dapatkah orang-orang Tionghoa berhenti makan satwa liar?"

Hilangnya Chen terjadi sehari sebelum Li Wenliang meninggal pada dini hari Jumat.

Baca Juga: Manfaat Buah Mangga untuk Diet, dengan Mengendalikan Porsi Makan, dan Cara-cara Berikut Ini!

Liadalah dokter yang mata pertama kali menarik perhatian publik ketika ia ditegur oleh polisi dan dituduh menyebarkan berita palsu karena peringatan di media sosial tentang 'SARS di pasar makanan laut Wuhan' pada 30 Desember.

Unggahan Li muncul dua minggu sebelum wabah virus corona diumumkan dan Wuhan, di pusat wabah, diisolasi.

Sementara Fang Bin yang mengungkap fakta mengenai kondisi Wuhan setelah virus corona merajalela, dibebaskan setelah adanya protes online.

Satu video darinya menunjukkan pasien yang sakit berbaring di ranjang rumah sakit dan mayat-mayat ditumpuk di dalam bus di pintu keluar rumah sakit Wuhan Nomor Tiga.

China mungkin saja bisa mengendalikan platform media sosial milik mereka seperti Weibo, WeChat Tencent dan Douyin ByteDance, tetapi mereka tidak bisa mengendalikan Twitter dan YouTube yang berbasis di AS.

Artikel Terkait