Advertorial

Tangani Virus Corona dengan Hukum Militer, Kim Jong-Un Asingkan Penderita ke Peternakan, Bahkan Ada yang Dieksekusi Mati

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Korea Utara dilaporkan secara sadis telah mengeksekusi seorang pasien virus corona karena keluar dari karantina ke tempat umum.

Media Inggris The Sun melaporkan, cara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menangani virus corona dengan tangan besi.

Seorang pria yang terinfeksi corona dihukum mati karena menghindari karantina untuk pergi ke pemandian umum.

Pasien ditangkap oleh petugas dan langsung ditembak ketika negara komunis itu mengambil langkah-langkah untuk menghindari penyebaran wabah virus corona yang mematikan.

Baca Juga: Kisah Suster Lucy Agnes, Putri Keluarga Bos Djarum yang Menolak Hidup Mewah dan Memilih Jadi Biarawati, Berawal dari Hal yang Membuatnya Hampir Muntah Ini

Surat kabar Korea Selatan Dong-a Ilbo melaporkan bahwa lelaki itu yang disebut-sebut seorang pejabat pemerintah Korea Utara, telah ditempatkan di ruang isolasi setelah melakukan perjalanan ke China.

Kim Jong-un memberlakukan hukum militer untuk memerangi virus corona meskipun tidak mengalami kasus yang dikonfirmasi.

Pengungkapan kejutan datang ketika China melaporkan hari paling mematikan dari wabah corona saat jumlah kematian melonjak 242 orang hanya dalam 24 jam.

Para pejabat China mengatakan lonjakan jumlah korban jiwa itu terkait dengan perubahan dalam cara China mendiagnosis kasus baru.

Baca Juga: Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Meninggal Mendadak Saat Syuting Acara Siaran Langsung di Televisi, Pesan Terakhirnya Buat Trenyuh Orang - Orang

Kepala kesehatan di Hubei mengatakan 242 orang telah meninggal akibat virus mirip flu pada hari Rabu lalu.

Lonjakan tercepat dalam hitungan harian sejak virus corona diidentifikasi pada bulan Desember 2019.

Baca Juga: Divonis Penjara Sampai 3 Dekade, Pegawai Pajak Ini Masih Tetap Jadi Miliarder Meski Hartanya Senilai Rp74 Miliar Disita Negara, Tapi Tetap Digugat Cerai oleh Istrinya

Pejabat perdagangan Korea Utara dikarantina di bawah kebijakan mengisolasi siapa pun yang pernah ke China.

Seorang pejabat Korea Utara lainnya juga dilaporkan telah diasingkan ke sebuah peternakan Korea Utara.

Hal itu terjadi setelah dia mencoba untuk menutupi perjalanannya ke China, negara yang menjadi epidemi virus corona.

Baca Juga: Kisah Eko Driver Ojol Kirim Pesanan dari Yogya ke Jakarta: 'Sekitar Jam 7 Malam Hp Saya Bunyi, Saya Mendapat Orderan'

Pyongyang mengumumkan bahwa karantina telah diperpanjang hingga 30 hari - lebih dari dua kali yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kim Jong Un hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China - satu-satunya sekutu diplomatik utama.

Penerbangan dikurangi dengan jalan dan rel kereta baik yang tertutup atau sangat dibatasi.

Zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Selatan sudah sangat dibentengi dan sangat sedikit orang yang menyeberang.

Baca Juga: Cara Ekstrem Para Wanita Pejuang Anti-ISIS Rayakan Kelulusan dari Kamp Pelatihan, Gigit Hewan Liar Ini Hidup-hidup dengan Gigi-gigi Mereka Tunjukkan Keganasan

Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan bahwa Palang Merah Korea Utara telah dikerahkan ke "daerah yang relevan" di seluruh negeri untuk memantau orang-orang dengan gejala yang mungkin.

Artikel ini pernah tayang di Internasional.kontan.co.id dengan judul asli "Cara tangan besi Korea Utara tangani virus corona: Eksekusi mati dan diasingkan"

Artikel Terkait