Advertorial

Nol Kasus Corona, Harga Masker Lebih Mahal Ketimbang Emas hingga Rp 1,5 Juta, Indonesia Disoroti Media Internasional Jadi Negara Berkesan Materialistis

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Dunia memang sedang waspada corona.

Namun hal tersebut nampaknya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

Bagaimana tidak, stok masker yang menipis di tanah air, lantas dijadikan sebagai alasan bagi beberapa penjual untuk menaikkan harga masker menjadi tak masuk akal.

Hal ini menyulitkan bagi para buruh pekerja pabrik yang diwajibkan bekerja menggunakan masker.

Baca Juga: Kisah Eko Driver Ojol Kirim Pesanan dari Yogya ke Jakarta: 'Sekitar Jam 7 Malam Hp Saya Bunyi, Saya Mendapat Orderan'

Terlebih, bagi pasien penderita TBC Paru dan pasien penyakit menular lainnya.

Meningkatnya kekhawatiran di Indonesia terkait penularan penyakit covid-19 virus corona ternyata turut berkontribusi pada kelonjakan harga masker.

Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.

Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.

Baca Juga: Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Meninggal Mendadak Saat Syuting Acara Siaran Langsung di Televisi, Pesan Terakhirnya Buat Trenyuh Orang - Orang

Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta menyebut, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200 ribu.

Padahal harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20 ribu.

Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.

Sementara itu, media pemerintah Singapura, Straits Times menulis dalam judul berita, Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.

Baca Juga: Disebut-sebut Jadi Orang yang Biayai Operasi Ganti Kelamin Lucinta Luna, Pria Ini Diperkirakan Harus Kuras Isi Dompet Hingga Miliaran, Ini Rinciannya!

Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar antara Rp 800 ribu.

Media tersebut juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa.

Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275 ribu dengan harga normal kisaran Rp 30 ribu rupiah.

Terkait peristiwa tersebut, Pimpinan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo mengritik tajam pemerintah yang tidak turun tangan terhadap situasi kenaikan harga masker.

Pihak YLKI sendiri telah menghubungi KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) untuk segera menginvestigasi kelonjakan harga.

Menurut Sudaryatmo, pemerintah semestinya menetapkan plafon harga sebanyak 30 persen di atas harga normal.

Baca Juga: Dibela-belain Datang dari Jakarta ke Jambi, Janda 41 Tahun Digrebek Bersama Brondong 17 Tahun Nginep 4 Hari di Hotel, Awalnya Mengaku Ibu-Anak

Sanksi harus diberikan kepada siapapun yang menjual di atas persentase tersebut.

Kementerian kesehatan Republik Indonesia sejauh ini baru melaporkan 62 kasus terduga virus corona dengan 59 dinyatakan negatif.

Indonesia memiliki angka kasus terinfeksi virus corona lebih sedikit dibandingkan lima kasus epidemik SARS pada 2003.

Baca Juga: Ilmuwan Terkejut, Orang-orang di Daerah Terpencil China Ini Memiliki Darah yang 'Kebal' Terhadap Virus Corona, Ternyata Inilah Penyebabnya

Meski begitu, masyarakat lokal sudah mulai membeli dan menimbun masker karena khawatir harganya akan semakin mahal apabila kasus virus corona ditemukan di Indonesia. (Miranti Kencana Wirawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Harga Masker di Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional"

Artikel Terkait