(Baca juga: (Video) Gara-gara Temannya, Pengantin Pria Ini Terus-terusan Tertawa Justru di Upacara Pernikahannya)
Lazimnya, pada pesta pernikahan diadakan acara lempar bunga ke arah tetamu yang masih lajang.
Namun, kebiasaan di daerah iniyang dilempar bukan bunga, melainkan sarung.
Tujuh buah sarung ditumpuk bersusun melingkar ke atas.
Pengantin pria masuk ke dalam tumpukan sarung, sementara para tamu berdiri mengelilinginya.
Sang pengantin lalu melemparkan sarung itu satu demi satu ke arah tetamu. Jadilah para tamu saling berebut sarung. Heboh!
Menurut kepercayaan mereka, siapa yang mendapat sarung akan segera menyusul naik ke pelaminan.
Dari ketujuh sarung yang dilempar, kain sarung terakhirlah yang dianggap paling ampuh "khasiatnya", sehingga selalu ditunggu-tunggu untuk diperebutkan oleh para tamu yang masih lajang.
(Yustina W. – Intisari Maret 2004)
(Baca juga: Tak Hanya Islam, Inilah Agama dan Kebudayaan yang Juga Memiliki Tradisi Puasa)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR