Soleimani melakukannya dengan bekerja sama dengan pemerintah resmi, baik di Irak maupun Suriah.
Hal ini karena tentara nasional Irak dan Suriah sendiri tak mampu melawan ISIS.
Namun dibalik kekuatan ISIS tersimpan pertanyaan tentang siapa yang mendanainya dan penyuplai senjata-senjata canggih yang dipunyai ISIS, sementara kini diketahui bahwa AS lah yang jelas-jelas membunuh Soleimani.
Sejak Agustus 2014, AS sebenarnya telah membentuk pasukan untuk melawan ISIS, tapi ketika SAA hampir mengalahkan ISIS, seringkali pesawat tempur AS menyerang Suriah dengan alasan salah tembak.
Source | : | globalresearch |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR