Selain itu, bayi memiliki risiko mengalami kerusakan kognitif yang lebih tinggi.
Kerusakan kognitif tersebut dikombinasikan dengan perasaan euforia telah terbukti merupakan kombinasi mematikan bagi banyak orang.
Efek sampingnya lebih berbahaya dan berdampak jangka panjang bagi kesehatan bayi.
Contoh kasus
Pada tahun 2017, Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalteng dan Kota Palangka Raya menemukan kasus di mana seorang bayi berusia lima bulan dinyatakan potitif terdampak narkoba jenis sabu-sabu.
Bayi tersebut positif narkoba setelah mengonsumsi air susu ibu (ASI) atau menyusu pada ibunya berinisial RI yang menggunakan sabu-sabu.
Ada juga kasus pada tahun 2018 di Bucks County, Pennsylvania, Amerika Serikat di mana seorang ibu diduga membunuh bayinya sendiri setelah memberikan ASI.
Dilaporkan Samantha Jones (30), membunuh bayi laki-lakinya yang berusia 11 minggu, RJ, dengan cara menyusui saat menggunakan narkoba.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR