Advertorial

Setelah Gadis Ini Divonis Meninggal dalam Keadaan Hamil, Tiba-tiba Muncul Suara Misterius dari Makamnya Satu Hari Kemudian

K. Tatik Wardayati

Editor

Kisah ini bercerita mengenai gadis berusia 16 tahun bernama Neysi Perez pada tahun 2015 silam. Apa yang terjadi kemudian?
Kisah ini bercerita mengenai gadis berusia 16 tahun bernama Neysi Perez pada tahun 2015 silam. Apa yang terjadi kemudian?

Intisari-Online.com – Mendapatkan sebuah kehamilan bagi seorang wanita tentunya merupakan sebuah anugerah.

Tapi apa jadinya ketika seorang wanita yang baru saja hamil lantas mendapatkan sebuah musibah hingga divonis meninggal?

Seperti kisah berikut ini.

Di sebuah kota kecil bernama la Entradad di Honduras sebuah kisah aneh terjadi.

Baca Juga: Video Detik-detik Terakhir Godfrey Gao Sebelum Meninggal Karena Serangan Jantung Viral, Begini Tips Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Jantung

Kisah ini bercerita mengenai gadis berusia 16 tahun bernama Neysi Perez pada tahun 2015 silam.

Saat itu ia sedang hamil 3 bulan, ia mendadak jatuh dan mulutnya mengeluarkan busa.

Orangtuanya yang panik dengan kondisi perez kemudian memanggil pendeta, mereka mangira gadis ini dirasuki roh jahat.

Namun, ketika Perez akhirnya tidak sadarkan diri, orangtuanya khawatir dan membawanya ke rumah sakit.

Baca Juga: Brutal Dan Sadis, Remaja 17 Tahun Ini Ditikam Di Dada Sampai Meninggal Dunia Di Rumahnya, Hanya Karena Berebut Hal Sepele Ini, Membuat Ibu Korban Muak

Ketika sampai di rumah sakit, doker gagal menyelamatkan Perez dan mengumumkan kematiannya pada keluarganya.

Akhirnya Perez di bawa pulang ke rumah untuk segera dimakamkan oleh anggota keluarganya.

Setelahnya ia di makamkan, namun sehari setelahnya, suami Perez, Rudy Gonzalez mengunjungi makam istrinya.

Tiba-tiba ia mendengar suara terengah-engah terdengar dari dalam makam beton Perez, dengan segera ia meminta bantuan pada warga.

Baca Juga: Peringatan Bagi Orangtua Baru, Bayi Ini Meninggal Hanya Karena Pisang, Ini Yang Harus Diketahui Tentang MPASI Yang Benar

Setelah itu, Gonzalez dibantu warga mulai membongkar makam beton yang digunakan untuk mengubur Perez.

"Saat saya meletakkan tangan saya di makamnya, saya bisa mendengar suara-suara di dalamnya." kata Gonzalez

"Saya mendengar ketukan, lalu saya mendengar suara.Dia berteriak minta tolong," tambah Gonzalez.

Anggota keluarga beserta warga mati-matian membongkar makam tersebut, setelah berhasil mengeluarkan peti mati tersebut, Perez dan peti matinya diangkut dengan truk.

Baca Juga: Seringkali Kita Lakukan, Meninggalkan Botol Air Mineral di dalam Mobil Ternyata Fatal, Dampaknya Tidak Sepele dan Sangat Berbahaya

"Sudah satu hari sejak kami menguburnya.Saya tidak bisa mempercayainya.Saya sangat gembira, penuh harapan." kenang Gonzalez.

Lalu, mereka membawa peti mati yang berisi jenzah Perez ke rumah sakit terdekat di San Pedro Sula dan segera di periksa oleh dr Claudia Lopez.

"Seluruh keluarga bergegas masuk, hampir mendobrak pintu, membawa gadis itu di petinya." kata dr Claudia Lopez.

Meskipun ada upaya untuk menyadarkannya, semua tes yang dilakukan oleh dokter menunjukkan bahwa dia telah mati secara klinis.

Baca Juga: Kaleidoskop Intisari 2019: Putra Sulung Menteri Susi Meninggal Mendadak Saat Tidur, Hati-hati Terhadap Bumbu Dapur yang Satu Ini!

Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama.

"Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya.Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah," kata sepupunya, Carolina Perez.

Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.

Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.

Baca Juga: Rapper Juice Wrld Meninggal Dunia Setelah Alami Kejang-kejang: Jangan Panik, Ini yang Harus Anda Lakukan Saat Seseorang Kejang

Beberapa berhipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangan cataplexy, yaitu hilangnya fungsi otot secara tiba-tiba karena tekanan atau ketakutan yang ekstrim. (Afif Khoirul M.)

Artikel Terkait