Advertorial
Intisari-online.com -Tinju adalah salah satu olahraga keras yang mengharuskan atlit menjatuhkan atlit lainnya.
Tidak heran, banyak atlit tinju yang menjadi 'keras' dan tertempa melalui perjalanan karir tinjunya.
Sebagian sukses, tetapi tidak sedikit yang jatuh ke dunia alkohol dan obat terlarang.
Salah satu sosok yang mendulang kesuksesan di dunia tinju adalah petinju 'Si Leher Beton'.
Julukan itu tidak serta merta didapatkan oleh petinju kelas dunia Mike Tyson.
Petinju kelas berat tersebut harus mempertahankan kemenangannya di liga kelas berat dunia di antaranya WBA, WBC, IBF selama berkarir di atas ring.
Mike Tyson juga pernah menjadi petinju termuda yang menjadi juara dunia tinju kelas berat.
Saat itu, di tahun 1986, usianya baru 20 tahun.
Kemudian semenjak itu, karirnya meredup.
Pada tahun 1990 dia dipukul KO oleh Buster Douglas, dan 1993 dia dijatuhi hukuman penjara.
Hukuman penjara tersebut berkaitan dengan kebiasaan buruknya.
Kisah kelam ini diungkapkan manajer Mike Tyson, Rory Holloway melalui bukunya, Taming the Beast: The Untold Story of Mike Tyson.
Baca Juga: Tak Pakai Pelindung Kepala, Petinju Berusia 13 Tahun Ini Tewas Karena Kena Pukul di Kepala
Buku tersebut diterbitkan pertama kali pada 30 Oktober 2014.
Rory adalah mantan manajer sekaligus teman masa kecil Mike.
Dalam buku tersebut disebutkan, Tyson memiliki kebiasaan buruk yaitu keranjingan seks dan mudah tergoda wanita.
Hukuman penjara yang dia dapatkan di tahun 1993 berasal dari kasus saat dia terbukti melakukan tindak perkosaan terhadap Desiree Washington, kontestan ratu kecantikan yang saat itu baru berusia 18 tahun.
Baca Juga: Petinju Valentinus Nahak Meninggal: Ini Pesan Terakhirnya Sebelum Ia Menghembuskan Napas Terakhir
Saat di penjara Mike juga ditengarai tidak mengubah kebiasaan buruknya, bahkan mendapatkan wanita lebih banyak daripada saat dia bebas.
Akhirnya, Mike Tyson bebas setelah itu, tetapi di tahun 2005 dia memutuskan untuk gantung sarung tinju dan berhenti menjadi petinju.
Saat Mike diundang menjadi pembicara di depan tim sepak bola Alabama bulan Agustus lalu, Mike mengakui jika dia menyimpan penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Dia mengatakan kepada seluruh tim dan official jika dia tanpa sadar telah menjadi sosok yang menyeramkan.
Ia pun tidak menyukai sosok yang telah terbangun atas citranya tersebut.
Dia mengakui sifat agresif yang dia miliki berasal dari keluarganya yang berantakan.
Diceritakan pula dalam autobiografinya, Undisputed Truth, Tyson menyebut rasa sakit pada masa kecil telah menyebabkan dirinya melarikan diri pada obat bius, minuman keras, dan kenikmatan seks yang akhirnya menimbulkan ketergantungan pada hal-hal tersebut.
"Ayah saya seorang germo. Ibu saya seorang wanita yang bersedia tidur dengan siapa pun untuk mendukung ekonomi keluarga," tulis Tyson.
Tyson mengingat hubungan dengan ibunya pun tidak pernah dilandasi kepercayaan.
"Ibu saya selalu menganggap saya sebagai anak liar yang berkeliaran di jalan sepanjang hari. Setiap kali pulang ke rumah dengan memakai baju baru, ia akan tahu bahwa saya mendapatkan barang itu tidak dengan membeli, dan ia marah karena itu," kata Tyson.
Namun, Tyson mengakui ia juga tidak bisa menerima sikap kejiwaan ibunya.
"Hampir setiap kali saya melihat ibu melempar barang-barang jika ia marah kepada pacarnya. Namun, beberapa saat kemudian, ia saya lihat berbaikan lagi dengan laki-laki itu."
Tyson mengaku ia mulai memiliki tujuan hidup setelah menyaksikan film tentang kisah hidup petinju terbesar sepanjang masa, Cassius Clay atau Muhammad Ali.
"Saya melihat sosoknya di film itu. Saat itu, saya sadar bagaimana cara mencapai keinginan saya selama ini, ketenaran, kekayaan, dan apa pun yang kita inginkan, melalui dunia tinju," katanya.
Itulah yang memunculkan sifat dendam dan agresif dalam dirinya.
"Itu semua seperti ilusi. Saya tidak punya alasan untuk menunjukkan rasa cinta kepada siapapun. Semakin sering saya menyakiti orang, semakin banyak orang yang mencintai saya," kata Tyson dikutip BolaStylo.com dari USA Today.
"Semakin banyak petinju yang saya kalahkan, semakin banyak tulang rusuk yang saya hancurkan, semakin banyak pelipis yang saya lukai, maka semakin banyak yang menyukai saya," kata Tyson menambahkan.
Sifat negatif itu pun membuat Tyson menjadi sosok petinju yang kejam dan kehilangan pegangan hidup.
"Jadi apa yang saya pikirkan? Saya menyakiti semua orang. Saya menyakiti perempuan. Saya menyakiti teman saya. Saya menyakiti orang lain. Saya tak tahu siapa diri saya. Saya menjadi sosok petinju yang menyakiti orang. Saya selalu disebut 'Iron Mike'."
"Kalian seharusnya mencintai diri sendiri sebelum saling memberikan rasa cinta pada orang lain dan juga rekan setim. Ada masa ketika saya tidak mencintai diri saya sendiri," kata Tyson.
Baca Juga: Fakta Muhammad Ali, Petinju Besar yang Membuat Mike Tyson Membalaskan Kemarahan untuknya
Yang sangat disesalkan Mike dalam hidupnya adalah ketika ia terkena kasus narkoba dan skandal seks seperti yang diceritakan Rory.
"Saya menjadi pecandu narkoba dan kehilangan semua uang saya. Hanya meraskan sakit berlebih. Saya berada dalam situasi bangkrut. Saya kehilangan 400 juta AS. Bisakah Anda bayangkan?" ujar Tyson mengakhiri.
Setelah pensiun, Tyson memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis di penjualan ganja.(Nicolaus Ade)
Artikel ini telah tayang di hot.grid.id dengan judul Penyesalan Hidup Terbesar Si Leher Beton, Mike Tyson Bicara Blak-blakan Dirinya Menyesal Lahir Menjadi Sosok Menyeramkan di Balik Prestasi Cemerlangnya