Intisari-Online.com - Operasi yang dilakukan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) menewaskan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Serbuan pada markas ISIS di Suriah itu dinamakan Operasi Kayla Mueller.
Nama Kayla Mueller ternyata diambil dari salah satu korban ISIS yang berasal dari AS, yang hingga kini belum ditemukan jasadnya.
Minggu (27/10/2019) pagi, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kabar tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi di siaran nasional.
Marsha Mueller, ibu Kayla, mengatakan bahwa ia mengetahui kabar kematian itu dari siaran tersebut.
Pernyataan yang disampaikan oleh presiden telah membuatnya sangat lega.
"Kami sangat tersentuh dengan ucapannya. Kami bersyukur mereka tidak main-main dan langung bergerak," ujar Marsha kepada CNN dalam sebuah wawancara telepon.
Kayla Jean Mueller yang merupakan seorang pekerja kemanusiaan yang diculik dan disekap oleh ISIS pada 2013 lalu.
Baca Juga: Sakit Hati Karena Dicampakkan, Dokter Ini Kirim 9.000 Pesan Ancaman Keji: 'Kau Layak Mendapatkannya'
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR