Advertorial

Bocah Lelaki Ini Kehilangan Matanya Setelah Terkena Ledakan Benda yang Sering Kita Temukan dalam Kemasan Sepatu Ini

K. Tatik Wardayati
Mentari DP

Tim Redaksi

Bungkusan kecil ini selalu kita temukan dalam kemasan makanan dan kemasan lain dimaksudkan untuk menjaga agar produk dtetap kering dan kondisi baik.
Bungkusan kecil ini selalu kita temukan dalam kemasan makanan dan kemasan lain dimaksudkan untuk menjaga agar produk dtetap kering dan kondisi baik.

Intisari-Online.com – Seorang bocah lelaki berusia 8 tahun di Tiongkok ini kehilangan salah satu matanya setelah bermain-main dengan bahan yang biasa kita temukan dalam kemasan makanan kecil, kemasan pakaian, bahkan kemasan sepatu ini.

Dalam kemasan makanan kecil atau pakaian, bahkan sepatu ini sering kali kita temukan bungkusan kecil yang ditambahkan tulisan ‘jangan dimakan’.

Bungkusan kecil ini selalu kita temukan dalam kemasan makanan dan kemasan lain dimaksudkan untuk menjaga agar produk dalam kemasan tersebu tetap kering dan dalam kondisi baik.

Bagi orang dewasa, mungkin tahu bahwa bungkusan kecil itu tidak berbahaya, tapi selama itu berada jauh dari jangkauan anak-anak.

Baca Juga: Tak Sengaja Makan Silika Gel di Kemasan Makanan, Berbahayakah Bagi Tubuh?

Namun bagi anak kecil yang masih ingin tahu terhadap segala hal di sekelilingnya, bungkusan kecil itu bisa menjadi obyek yang menarik perhatiannya.

Menurut sebuah laporan oleh Legal Evening News, dokter yang merawat bocah itu mengatakan jaringan mata kanannya benar-benar terkorosi setelah bersentuhan dengan cairan alkali, menyebabkan kebutaan pada mata itu.

Ibunya bermaksud memperingatkan orangtua lain agar tidak melakukan kesalahan yang sama, ia pun mengunggahnya dalam media sosialnya.

Botol meledak setelah bungkusan itu dicampur dengan cairan

Rupanya, bocah lelaki itu berhasil dalam sebuah ujian lalu keluarganya membelikannya camilan favorit sebagai hadiah.

Lalu bocah itu menemukan bungkusan kecil pengering dalam kantong makanan kecilnya dan memasukkannya ke dalam botol yang berisi minumannya.

Tiba-tiba botol itu meledak tak lama kemudian, demikian dilansir dari mothership.

Bocah lelaki itu kehilangang penglihatan dan merasakan sakit luar biasa saat cairan memasuki mata kanannya.

Baca Juga: Wanita Ini Tewas Setelah Ponselnya Meledak, Penyebabnya Sering Dilakukan Banyak Orang

Ketika sang ibu mengunggahnya di media sosial, banyak netizen mempertanyakan penggunaan bungkusan kecil berbahaya tersebut.

"Mengapa barang berbahaya seperti itu masih ditemukan dalam keamasan makanan kita?"

Anak-anak terlalu kecil untuk mengetahui bahayanya, pabrikan juga bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Desikan ini harusnya tidak berbahaya, tidak berbau, dan tidak korosif. Pengering alkali yang kuat seperti kapur api seharusnya tidak digunakan lagi.

Di Eropa dan Amerika, desikan silika gel yang tidak berbahaya umumnya yang digunakan.

Jadi mengapa kita masih perlu mengalami tragedi ini? Mengapa standarnya berbeda?

Bahaya dalam satu bungkusan kecil

Menurut sebuah laporan pada What's On Weibo, sebagian besar paket pengering dibuat dengan butiran gel silika yang berguna untuk menjaga barang-barang tetap kering dan "menyedot" kelembaban berlebih, dan umumnya tidak dianggap berbahaya.

Peringatan “jangan makan” lebih mengacu pada bahaya tersedak, daripada paket yang beracun.

Liu Ping, seorang profesor kesehatan masyarakat dari Universitas Shandong menjelaskan bahwa ada jenis pengering lain yang terbuat dari kalsium oksida, juga dikenal sebagai kapur api.

Ini lebih murah daripada silika gel dan lebih umum digunakan, tetapi juga relatif lebih berbahaya daripada silika gel dan jenis pengering lainnya.

Baca Juga: Selain Tradisi, Pengawetan Kepala Manusia Ini Juga untuk Pembelian Senjata Api

Ketika dicampur dengan air, ia mengalami reaksi kimia, memungkinkan botol tertutup dengan cairan dan kapur untuk meledak. Cairan yang dihasilkan sangat korosif.

Kejadian serupa terjadi pada 2015 ketika seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun juga buta di satu matanya setelah memasukkan bungkusan pengering ke dalam botol miliknya, yang menyebabkannya meledak.

Apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini tentang bahayanya silika gel?

Benda-benda kecil dapat menimbulkan bahaya tersembunyi bagi anak-anak, kadang-kadang lebih dari yang kita pikirkan.

Oleh karena itu, bagi para orangtua, Anda harus mengikuti beberapa kiat praktis untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan seperti itu.

Awasi anak-anak Anda setiap saat.

Apakah mereka bermain dengan beberapa item yang berpotensi berbahaya?

Bungkusan pengering bukanlah mainan dan harus dijauhkan dari anak-anak.

Selain itu, manik-manik silika gel dapat menyebabkan bahaya tersedak, jadi jelaskan kepada anak-anak Anda dengan sangat jelas apa arti label itu, dan mengapa.

Ingatkan semua pengasuh anak-anak Anda, termasuk asisten rumah tangga, tentang risiko potensial dari barang-barang tersebut.

Mereka seharusnya tidak membiarkan anak-anak Anda bermain dengan paket pengering atau benda berbahaya lainnya.

Dari kasus tersebut, kami berharap kisah ini menjawab pertanyaan “Apakah silika gel itu beracun?”

Ini dapat memberikan wawasan kepada orang tua dalam mencegah potensi bahaya lain yang mungkin menimpa anak-anak mereka.

Baca Juga: Formalin: Pengawet Mayat yang Jika ‘Salah Tempat’ Malah Mempercepat Manusia Jadi Mayat

Artikel Terkait