Mengerti yang terjadi
Gejala gangguan kecemasan, menurut psikolog klinis Elaine Ducharme, sebetulnya baik untuk melindungi kita.
Ia menuturkan, kecemasan pada dasarnya merupakan reaksi tubuh untuk fight or flight, melawan atau kabur.
“Kecemasan membuat kita waspada pada bahaya dan menyadarkan diri untuk bertahan hidup,” ujar Elaine dalam Healthline.
“Namun masalahnya, bagi orang yang menderita gangguan kecemasan yakni biasanya tidak ada hal yang perlu dicemaskan. Tidak ada bahaya secara fisik dan mereka tidak butuh melawan, atau kabur,” jelasnya.
Baca Juga: Wah, Ternyata Berat Selimut Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Khususnya Terkait Insomnia dan Kecemasan
Konselor kesehatan mental Nicky Treadway menjelaskan, pada siang hari, kebanyakan orang dengan gangguan kecemasan teralihkan dan terfokus dengan tugas sehari-hari.
“Mereka juga merasakan gejala kecemasan, namun mereka punya deretan hal yang dikerjakan, berpindah dari tugas A, ke B, ke C sepanjang hari,” tuturnya dalam Healthline.
Karenanya, beberapa orang dengan gangguan kecemasan berupaya mengisi harinya begitu padat sehingga tidak punya waktu untuk cemas.
Dengan demikian, ketika ada hal lain yang bisa difokusi, kecemasan terasa bisa dikendalikan.
Namun ketika gangguan kecemasan malam hari tiba, Nicky menjelaskan, tubuh kembali beranjak mengikuti ritme sirkadian alami.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR