Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang siswa berinisial RB mendapat kekerasan hingga dikeluarkan dari sekolah karena berdebat dengan gurunya soal izin ke toilet.
Pemicu perdebatan ini lantaran RB, yang merupakan siswa dari Madrasah Aliyah (setingkat SMA) Izzatul Maarif di Polewali Mandar, Sulawesi Barat tak diizinkan ke toilet di tengah kegiatan belajar mengajar.
RB yang meminta izin untuk buang air kecil tidak diizinkan oleh sang guru yang jika muridnya itu bolos sekolah.
Lantaran ditolak, RB tersebut pun mendebat habis-habisan gurunya saat di kelas.
Rupanya, karena hal itulah, RB dipukul gurunya hingga dikeluarkan dari sekolahan secara tidak terhormat.
Kepala sekolah menilai jika siswanya tersebut telah melanggar norma dan etika berat.
Pallupa, orang tua dari siswa RB pun telah berusaha mendatangi pihak sekolah untuk mengklarifikasi masalah yang menimpa sang anak.
Namun sayangnya, Pallupa gagal bertemu lantaran kepala sekolah dan guru RB sedang tidak ada di sekolah tersebut.
“Saya ini datang ke sekolah hendak mengkalarifikasi langsung dengan pihak sekolah, apa masalahnya anak saya tiba-tiba dikeluarkan dari sekolah.
Kalau alasannya hanya mendebat guru, menurut saya itu tidak cukup beralasan mengeluarkan siswa dari sekolah,” kata Pallupa dilansir dari Kompas.com saat ditemui di sekolah, Senin 23 September 2019.
Menurut Pallupa, guru yang telah mendebat hingga memukul anaknya itu tak adalah suatu perbuatan tak pantas dilakukan di sekolah.
Selain itu, Pallupa mengaggap jika keputusan sepihak dari sekolah yang mengeluarkan RB tak cukup beralasan.
Bukan hanya dilakukan gurunya saja, RB juga mengaku jika kepala sekolah tersebut juga telah menganiaya dirinya.
RB mengaku jika mulanya ia dipanggil menghadap ke kepala sekolah.
Namun ketika di depan kepala sekolah, RB justru langsung ditinju hingga didorong agar keluar dari sekolah.
Aksi kepala sekolah ini ternyata sempat disaksikan beberapa siswa lainnya.
Muhajir, salah satu siswa yang menyaksikan aksi itu mengakubahwa RB langsung dihantam dengan pukulan tinju dan didorong dengan keras setelah kepala sekolah menerima laporan dari guru yang bersangkutan.
“Banyak siswa lain menyaksikannya. Dia ditiunju dan didorong keluar dari sekolah,” kata Muhajir.
Ironisnya, kepala sekolah dan guru yang bersangkutan terkesan menghidari orang tua RB yang ingin meminta kejelasan tentang anaknya yang tiba-tiba dikeluarkan dari sekolahan.
Bahkan sejumlah guru lain turut membantu berkali-kali menelepon kepala sekolah yang kini tidak diketahui keberadaanya itu.
Baca Juga: Bukan dengan Odol, Ternyata Ini Cara Terbaik untuk Menghalau Gas Air Mata, Simpel!
Namun sayang, panggilan telepon itu tidak diangkat kepala sekolah.
Orang tua siswa RB pun akan mengadu ke Kementerian Agama terkait anaknya yang telah dianiaya dan dikeluarkan secara tak terhormat.(Sulastri)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judulViral Siswa Dianiaya Hingga Dikeluarkan dari Sekolah Usai Debat dengan Guru Soal Ijin ke Toilet