Advertorial
Intisari-Online.com - Demi membiayai biaya rumah sakit adiknya, anak laki-laki berusia 11 tahun asal China mendedikasikan waktunya untuk mencari uang.
Yan Yihang yang tinggal di kota kecil di Provinsi Henan ini berjualan daun bawang tiap pagi sebelum ia berangkat ke sekolah. Iabangun tiap hari pukul 5 pagi.
Semua uang yang ia kumpulkan dari berjualan akan digunakan untuk membantu adiknya.
Sang adik, Yan Ce (7) menderita penyakit kelainan darah langka yang disebut anemia aplastik, Daily Mail mengabarkan.
Kepada media lokal, Yan Yihang berkata "Saya ingin menyelamatkan adik saya."
"Saya ingin pergi ke sekolah bersamanya."
"Sayuran ini ditanam oleh keluarga saya dan aku ingin mencari uang dengan menjualnya."
Yihang ditanya mengapa ia tidak meminta donasi.
Siswa kelas 5 ini menjawab ia ingin mendapatkan uang dari usahanya sendiri.
Adik Yan Yihang, didiagnosis penyakit tersebut pada tahun 2015.
Ia membutuhkan transplantasi sumsum tulang belakang.
Yan Ce dibawa ke rumah sakit di kota besar oleh keluarganya.
Sementara sang ayah bekerja di kota lain sebagai buruh untuk membayar biaya rumah sakit yang makin menumpuk.
Kakek-nenek Yan dua-duanya adalah petani.
Mereka dikabarkan meminjam uang dari teman dan kerabat untuk membayar biaya tagihan rumah sakit.
Baca Juga: Kakek 97 Tahun Lakukan Aksi Terjun Payung, Pangeran Charles Sampai Dibuat 'Malu'
Tagihan rumah sakit Yan Ce sudah mencapai 700 ribu Yuan atau sekitar 1,4 miliar rupiah.
Biaya itu merupakan akumulasi dari pengobatan 4 tahun terakhir.
Menurut Mayo Clinic, anemia aplastik adalah kondisi di mana tubuh berhentu memproduksi sel darah yang cukup.
Dokter biasa merekomendasikan transplantasi sumsum tulang belakng agar tubuh kembali memproduksi sel darah dengan sendirinya.
Yan Yihang bersedia menjadi pendonor untuk adiknya.
Operasi telah dilakukan pada Juni 2018 lalu.
"Sedikit menyakitkan, tapi aku tidak takut. Karena aku melakukannya agar adiknya bisa sembuh dengan cepat," ujar Yan saat ditanyai pengelamannya saat operasi.
Berjualan Daun Bawang
Yan Yihang bangun jam 5 tiap paginya.
Ia memetik daun bawang dan pergi ke pasar untuk menjualnya sebelum berangkat ke sekolah.
Lapak sayurannya sebelumnya dikelola oleh neneknya.
Namun sang nenek harus dirawat karena menderita stroke.
Yan yang kemudian mengambil alih lapak tersebut.
Yan menjual daun bawang seharga 1 yuan atau sekitar Rp 2000.
Bisnis Yan tak selalu berjalan mulus.
Penjualan kadang laris manis.
Yan pernah mendapat 50 yuan (Rp 100 ribu) per hari.
Tapi ada kalanya Yan tidak berhasil menjual satu tangkai pun.
Per bulannya, Yan berhasil mengumpulkan rata-rata 1182 yuan (Rp 2,3 juta).
Sang ibu berkata, "Anakku telah dewasa dan paham bagaimana caranya bertanggung jawab."
"Saya terkejut saat ia mengeluarkan uang dari tasnya dan berkata uang itu untuk membantu tagihan rumah sakit sang adik."
(Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah 11 Tahun Jualan Daun Bawang sebelum Sekolah Demi Bayar Biaya Rumah Sakit Adiknya Rp 1,4 M