Advertorial

Warga Kepulauan Bangka Belitung Ramai-ramai Sholat Istisqa, Hujan Lebat Langsung Turun, Kurangi Titik Panas dan Kabut Asap

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Upaya pemadaman yang dilakukan para petugas pemadam kebakaran hutan saja belum cukup untuk mengurangi efek dari kebakaran.
Upaya pemadaman yang dilakukan para petugas pemadam kebakaran hutan saja belum cukup untuk mengurangi efek dari kebakaran.

Intisari-Online.com -Kebakaran hutan membuat kondisi beberapa wilayah di Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Tak hanya panas, kabut asap juga membuat warga menjadi tidak nyaman karena menganggu penglihatan dan pernapasan.

Upaya pemadaman yang dilakukan para petugas pemadam kebakaran hutan saja belum cukup untuk mengurangi efek dari kebakaran.

Banyak yang mengharapkan hujan segera turun, termasuk warga di Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: Jangan Salah, Terlalu Banyak Nonton Film Dewasa Malahan Berdampak Buruk pada Pernikahan, Salah Satunya Bikin Tidak Nyaman Fisik dan Emosional

Sebagai upaya, mereka melakukan sholat istisqa atau sholat minta hujandi halaman kantor gubernur, Senin (23/9/2019).

Tak lama setelah warga meggelar sholat istisqa, wilayah Kepulauan Bangka Belitung diguyur hujan lebat.

Warga pun menyambut antusias turunnya hujan.

"Mentok, Toboali, Tua Tunu Pangkal Pinang dan sebagian Bangka Tengah sudah hujan lebat," kata Kepala BPBD Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa kepada Kompas.com, Senin siang.

Baca Juga: Kisah Hujan Ikan Paus Seberat 80 Ton Tahun 1970: 'Para Penonton Mulai Berteriak dan Mencari Perlindungan'

Mikron menuturkan, guyuran hujan terjadi hanya berselang dua jam setelah ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar shalat istisqa di halaman kantor gubernur.

Shalat berjamaah yang dimotori langsung Gubernur Erzaldi Rosman dan Khatib Ahmad Luthfi ditutup dengan shalawat dan doa-doa minta hujan pada yang maha kuasa.

Selain ASN, shalat istisqa juga diikuti perwakilan BUMN/swasta, organisasi kemasyarakatan serta TNI/Polri.

"Hujan ini bisa mengurangi titik panas dan kabut asap yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir," ujar dia.

Baca Juga: Belum Genap 1 Bulan Usianya, Dua Bayi Kembar Ini Ditenggelamkan oleh Orangtuanya Sendiri, Ngakunya Tak Mampu Tanggung Biaya Hidup

Bahkan, Kota Mentok kata Mikron sebelum jam satu siang berstatus merah atau tidak sehat.

Setelah hujan turun, catatan kualitas udara langsung membaik.

Sementara itu, Kasie Data dan Informasi BMKG Pangkal Pinang Kurniaji mengatakan, hujan yang mengguyur cukup lebat di berbagai wilayah Bangka Belitung telah menghapuskan label kekeringan yang disandang sejumlah daerah.

"Alhamdulillah, label kekeringan ekstrem yang hampir satu bulan disandang Kota Mentok akan kembali ke angka nol," ujar Kurniaji.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Murah ke Maldives, Tiket Pesawat Mulai Rp 1,8 Jutaan, Yuk Tunggu Apa Lagi!

Warga Pangkal Pinang, Doni mengaku senang dengan banyaknya awan hitam yang kemudian menjadi hujan di sejumlah lokasi.

"Cuaca kota hari ini terasa lebih sejuk. Mudah-mudahan sesuai prediksi segera masuk musim hujan. Tanah sudah mulai gersang," ucap dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkal Pinang memperkirakan dalam pekan ini sebagian besar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir.(Heru Dahnur)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul2 Jam Setelah Shalat Istisqa, Bangka Belitung Diguyur Hujan Lebat

Baca Juga: Termasuk Tubuh Bisa Bergerak, Inilah 6 Hal Aneh yang Terjadi pada Tubuh Manusia Setelah Kematian

Artikel Terkait