Advertorial
Intisari-Online.com -Selain menimbulkan kabut asap yang mengganggu pernapasan, kebakaran hutan dan lahan membuat banyak satwa liar mati terjebak api.
Melansir Kompas.com, Rabu (18/9/2019), beberapa waktu lalu dilaporkan dua ekor beruang mati terbakar di Desa Banyas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Kemudian ditemukan pula ular berukuran besar yang mati terpanggang di hutan Kalimantan, seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Kebakaran hutan tak hanya membuat para petugas kebakaran harus kerja keras memadamkan api.
Kebakaran hutan ini juga membuat pegiat konservasi kelimpungan menyelamatkan satwa-satwa liar, apalagi satwa yang hampir punah.
Melansir Mirror, Jumat (20/9/2019), dua ekor orang utan berhasil diselamatkan dari kebakaran hutan di Kalimantan.
Namun ada hal yang menyedihkan dibalik keberhasilan penyelamatan tersebut.
Salah satu orangutan yang diselamatkan dari kebakaran hutanditemukan dengan sebuah peluru bersarang di wajahnya.
Kedua orangutan yang diselamatkan itu sudah dalam kondisi dehidrasi.
Masing-masing orangutan yang berjenis jantan dan betina, menempel pada pohon-pohon yang tersisa di area hutan hujan yang terbakar.
Beruntung mamalia asli Indonesia tersebut diselamatkan oleh tim dari International Animal Rescue (IAR).
Kedua orangutan itudinamakan Bara dan Arang.
Mereka diperkirakan berumur sekitar 20 tahun.
Tantyo Bangun, Ketua IAR Indonesia, memperingatkan bahwa penyelamatan hanyalah awal dari waktu yang berbahaya bagi spesies yang terancam punah.
Dia mengatakan, "Berdasarkan pengalaman kami tentang konsekuensi yang merusak dari kebakaran hutan pada tahun 2015, kemungkinan efek dari kebakaran ini akan terasa lama setelahapi dipadamkan.
"Banyak orangutan akan terdampar setelah rumah mereka (hutan) terbakar, memicu gelombang penyelamatan orangutan yang mendesak."
Bara dan Arang dibawa ke pusat perawatan amal, dan diharapkan akan dilepaskan kembali ke alam liar.
Karmele Llano Sanchez, direktur IAR Indonesia, menambahkan, kebakaran hutan menjadi masalah serius.
Bukan hanya bagi manusia tapi juga bagi satwa.
"Inilah saatnya bagi kita untuk mengatasi masalah kebakaran, yang tidak hanya mengancam manusia dengan menyebabkan penyakit dan mengganggu kegiatan anak-anak yang tidak dapat pergi ke sekolah karena bahaya asap, tetapi juga untuk orangutan dan rumah hutan mereka.
"Jika kita tidak melakukan upaya untuk mengatasi masalah ini, populasi orangutan akan semakin terancam."