Advertorial
Intisari-Online.com - Pada 9 November 1970, seekor paus sepanjang 15 meter terdampar di pantai selatan Oregon, AS.
Selain bau busuk, pejabat setempat khawatir bahwa orang yang ingin tahu akan menaiki dan mengulik-ulik bangkai.
Badan yang bertanggung jawab atas pantai Oregon, Divisi Jalan Raya Oregon (sekarang Departemen Oregon Transportasi), dipanggil untuk membereskan perkara ini.
Setelah berkonsultasi dengan Angkatan Laut AS dan pakar amunisi, Asisten Insinyur Distrik Jalan Raya George Thornton memutuskan untuk meledakkan saja paus seberat 8 ton tersebut.
Namun usaha itu ternyata tidak berjalan dengan baik.
Potongan-potongan lemak paus mati justru berhamburan menghujani di seluruh pantai hingga terbang keluar sampai ke tempat parkir.
Kerumunan penonton dan wartawan setempat berkumpul di pantai pada hari H, yakni pada 12 November 1970.
Sebenarnya metode peledakan ini dipilih dengan ekspetasi bahwa potongan-potongan kecil daging bangkai itu akan berjatuhan ke laut dan akan dikonsumsi oleh ikan atau burung camar.
"Potongan-potongan paus terbang ke segala arah, dan para penonton mulai berteriak dan berlari mencari perlindungan," kata Larry Bacon melaporkan dalam Register-Guard.
Baca Juga: Menurut Penelitian, Buah-buahan Seperti Apel dan Jeruk dapat Lindungi Tubuh dari Pneumonia
Sebuah sedan yang diparkir di dekat para penontonbahkan dihantam oleh sepotong besar lemak.
Sementara tidak ada yang dirugikan oleh ledakan dan hujan paus, potongan-potongan bangkai paus pada akhirnya harus dikuburkan.
Wartawan berita televisi KATU, Paul Linnman mendeskripsikan peristiwa itu sebagai 'ledakan yang tidak bisa dipercaya.
Kisah tentang hujan dan ledakan paus itu kemudian kembali diberitakan pada 20 Mei 1990, ketika seorang humoris Dave Barry menulis "Moby Yuck" untuk kolom sindikatnya.
Versi singkat cerita itu diposting di papan buletin elektronik, dan ceritanya menyebar.