Tak ada satu orangpun yang peduli atau yang memperhatikan mereka, baik itu dari pemerintah maupun warga sekitarnya,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu, (15/9/2019).
Gerry menjelaskan, dia bergabung dalam kelompok ini sejak juli 2017.
Setelah itu Gerry mencoba mendata pasien di kampungnya dan memberikan informasi kepada Ketua Kelompok KKI ODGJ, Pater Avent Saur.
Sesudah informasi diterima, pihak KKI mengirimkan obat khusus bagi penderitaan gangguan jiwa dan hasilnya, kini kondisi mereka sudah pulih.
Baca Juga: Mengenang Peristiwa Konser Artis Cilik Berujung Petaka di Stadion Teladan Medan, 9 Anak Tewas
Gerry kemudian mencoba menolong para penderita gangguan jiwa yang terpasung di Kampung Waemata, Desa Liang sola, Kecamatan Lembor.
Kini kondisi mereka juga sudah pulih dan sudah bebas dari pasungan.
Gerry mengatakan, dia bekerja tanpa diupah.
Da bekerja dengan niatan amal demi menolong sesama manusia yang mengalami gangguan jiwa.
"Mereka dipasung karena sakit, untuk itu kita wajib menyembuhkan dan memulihkan jiwa mereka dari sakit itu.
Berkat informasi dari Pater Avent bahwa penderita gangguan jiwa bisa pulih dan sembuh lewat pengobatan medis dengan minum obat secara rutin. Tidak ada cara lain di luar pengobatan medis,” jelasnya.
Kemudian pada 31 agustus 2018, Gerry mendata penderita gangguan jiwa di kampung Tando, Kec Lembor.
Kini, kondisi mereka sudah pulih dan sekarang sudah bekerja di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada November 2018, Gerry menceritakan salah satu perjalannya yang terbilang cukup berat.
Gerry saat itu hendak mendata seorang gangguan jiwa di Kampung Sewar, Kecamatan Welak, Manggarai Barat.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR