Advertorial
Intisari-Online.com - Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia, ternyata pernah mendadak batalkan pembelian pesawat kepresidenan.
Pesawat kepresidenan yang dibatalkan oleh Soeharto itu sebenarnya nilainya mencapai 16 juta dollar AS.
Cerita tentang Soeharto itu disampaikan oleh JB Sumarlin dalam buku "Pak Harto The Untold Stories", terbitan Gramedia, tahun 2012 lalu.
Dalam buku itu, JB Sumarlin menceritakan saat Soeharto meminta pembelian pesawat kepresidenan seharga 16 juta dollar AS.
Menurut JB Sumarlin, peristiwa itu terjadi pada tahun 1975.
Saat itu, Pertamina sedang mengalami krisis keuangan.
Bahkan, krisis tersebut disebutnya bisa membangkrutkan negara.
Oleh karena itu, Soeharto pun menugaskan JB Sumarlin untuk menyelesaikan masalah itu.
Mendapatkan tugas itu, JB Sumarlin segera melaksanakannya.
Dia pun melakukan pengumpulan dan penyelidikan data.
Seusai melakukan pengumpulan dan penyelidikan data, JB Sumarlin segera melaporkannya kepada Soeharto.
Menurut JB Sumarlin, saat menghadapi berbagai masalah itu, Soeharto terlihat tetap tenang, dan tidak panik.
"Akhirnya beberapa beban utang Pertamina bisa dikurangi. Sejumlah proyek yang tidak utama, dihentikan. Sejumlah proyek prioritas dilanjutkan dengan biaya yang masuk akal," ungkap JB Sumarlin.
Termasuk juga semua perjanjian yang tidak sempurna, mengganggu, dan membebani anggaran keuangan negara, dinegosiasikan ulang dan dibenahi.
"Hasilnya, nilai kontrak-kontrak perjanjian sipil dan utang dipegang, dari semula US$ 2,5 miliar bisa diperkecil jadi sekitar US$ 1 miliar.
Kontrak sewa beli tanker samudera dan tanker dalam negeri yang semula membebani Pertamina US$ 3,3 miliar, dibatalkan dengan biaya US$ 260 juta," terang JB Sumarlin.
Tak hanya itu, JB Sumarlin juga menganggap Soeharto melakukan langkah tegas lainnya.
Satu di antaranya adalah pembatalan pembelian pesawat kepresidenan seharga US$ 16 juta.
"Yang minta pembatalan justru Pak Harto sendiri," jelas JB Sumarlin.
Meski demikian, menurut JB Sumarlin tidak semua langkah strategis karena banyaknya beban utang itu diungkap ke masyarakat.
"Pak Harto tidak ingin pemberitaan yang lepas kontrol justru meresahkan masyarakat dan mengganggu proses negosiasi dengan pihak-pihak di luar negeri yang bertransaksi dengan Pertamina," tandas JB Sumarlin.
Baca Juga: Beginilah Kisah Perkenalan Soeharto dengan BJ Habibie, Jauh Sebelum Bergelut di Dunia Politik
Artikel ini sudah pernah tayang di Jatim.tribunnews.com oleh Januar AS dengan judul asli "Soeharto Mendadak Batal Beli Pesawat Kepresidenan 16 Juta Dollar AS, Tak Semua Diungkap ke Publik"