Kondisi itu tetap bertahan waktu Ayah pada 1974 bertugas di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Ibu tetap menemani kami. Sementara selama 11 tahun, Ayah punya pola hidup, enam bulan di Indonesia dan enam bulan di Jerman.
Karena kemampuan berbahasa Indonesia kurang, akhirnya diputuskan aku tetap menempuh pendidikan di Jerman.
Baca Juga: Begini Rencana Pemakaman BJ Habibie, Letak Makamnya Tepat di Samping Makam Ainun Habibie
Sekolah Dasar di Hamburg (1969-1973), SMA juga di kota itu 1981-1986, kuliah di Technical University of Munich.
Pendidikanku berlanjut hingga meraih gelar Doktor - Ingenieur di universitas yang sama pada tahun 1994.
Aku melihat sosok Ayah dan Ibu sebagai pasangan yang saling melengkapi.
Baca Juga: BJ Habibie Temui Sang Kekasih Hati, Ainun Habibie, di Keabadiaan
Source | : | Buku 'Ibu di Mata Mereka' |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR