Advertorial

BJ Habibie Temui Sang Kekasih Hati, Ainun Habibie, di Keabadiaan

Mentari DP

Editor

Namun dari sekian banyak kisahnya, kisah cinta BJ Habibie dengan sang istri, Hasri Ainun Habibie, adalah yang paling indah.
Namun dari sekian banyak kisahnya, kisah cinta BJ Habibie dengan sang istri, Hasri Ainun Habibie, adalah yang paling indah.

Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie.

Pada Rabu (11/9/2019), BJ Habibie menghembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta.

Sang mantan presiden meninggal dunia di usia 83 tahun akibat penyakit yang dideritanya.

Sebagai salah satu tokoh nasional, BJ Habibie dikenal sebagai sosok tangguh dan berwibawa.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, BJ Habibie Ingin Bangun Batam Agar Bisa Saingi Singapura

Namun dari sekian banyak kisahnya, kisah cinta BJ Habibie dengan sang istri, Hasri Ainun Habibie, adalah yang paling indah.

Bahkan kisah cinta keduanya pernah dibuat menjadi film dengan judul ‘Habibie & Ainun’.

"Jangan tinggalkan saya, Ainun," demikian ucapBJ Habibie di penghujung hidup Ainun Habibie yang tergambar dalam Film Habibie dan Ainun.

Namun kisah yang penuh romansa dari seseorang yang pernah memangku jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia harus terpisahkan oleh maut.

Ainun meninggal pada 22 Mei 2010 di usianya yang ke-72 tahun.

Sebuah kisah yang berawal dari pertemuan di sekolah. Namun, bagi Habibie, sosok Ainun tak begitu terlalu "menggoda" hatinya.

Habibie muda justru meneriaki Ainun dengan sebutan "si gula jawa" karena warna kulit yang kecokelatan.

Kisah romansa sepanjang masa

Kisah lama Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dengan sang istri, Ainun, masih memikat untuk didengar dan mengundang tawa pendengarnya.

Kisah ini kembali diceritakan BJ Habibie saat menjadi tamu istimewa dalam acara "Rosi Spesial Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan dan Cinta" di Kompas TV, Kamis (17/8/2017) malam.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Presiden Republik Indonesia Ke-3 BJ Habibie Meninggal Dunia

Pada awalnya, Habibie mengaku sama sekali tak tertarik dengan Ainun meski kala itu banyak laki-laki naksir pada Ainun.

"Kalau pun saya naksir (saat itu), belum tentu dia mau," ujar Habibie kepada pembawa acara, Rosiana Silalahi.

Jawaban Habibie pun mengundang tawa hadirin dalam acara tersebut. Ainun merupakan putri dari teman orang tua BJ Habibie.

Habibie pun dekat dengan ayah Ainun sejak berusia 12 tahun. Kala itu, ia mengaku datang kepada ayah Ainun karena memiliki banyak pertanyaan.

"Bapaknya Ainun pintar banget," tuturnya.

Habibie termasuk yang datang dari keluarga tak berada. Para laki-laki yang mendekati Ainun hampir semuanya memiliki mobil atau merupakan anak menteri dan pejabat negara.

Sedangkan ayah Habibie saat ia kuliah sudah meninggal dunia. Sehingga, ibunya harus banting tulang menjalankan usaha katering untuk membiayai Habibie sekolah.

Kedekatan Habibie dengan ayah Ainun bahkan kerap dimanfaatkan kawan-kawan Habibie.

Mereka yang naksir pada Ainun dan kakak Ainun ingin datang, namun takut pada ayah Ainun yang agak galak.

Mereka kemudian mengajak Habibie dan menghampiri Ainun serta kakaknya saat sang ayah tengah asyik ngobrol dengan Habibie.

Habibie dan Ainun rupanya memiliki satu kesamaan.

Saat duduk di bangku SMA, keduanya dicap oleh guru ilmu pasti sebagai siswa paling muda di kelas namun sama-sama cerdas.

Adapun Ainun satu angkatan lebih muda dari Habibie.

Baca Juga: Kisah Habibie saat Ditinggal Cinta Sejati: Depresi Berat Sampai Punya Opsi Dimasukkan Ke RS Jiwa, Sembuh Berkat 'Catatan'

Dicap sama-sama pandai, guru tersebut pun kerap mengatakan jika Habibie dan Ainun menikah pasti memiliki anak-anak yang juga cerdas.

Sering dijodoh-jodohkan, Habibie merasa malu. Sebab, ia tak tertarik dengan Ainun.

Si Gula Jawa Jadi Si Gula Pasir

Meski kerap disapa dengan sebutan Si Gula Jawa, ternyata Ainun tak pernah marah.

Tak sampai satu tahun Habibie menganyam pendidikan di Institut Teknokogi Bandung (ITB), ia melanjutkan pendidikan ke Jerman.

Sewindu tak bertemu Ainun, ia pulang ke Tanah Air. Ibunda Habibie kemudian mengajaknya ke rumah Ainun.

Habibie sempat malu karena sempat menyindir Ainun dengan sebutan "gendut, hitam dan jelek". Padahal, keluarga Ainun sangat baik padanya.

Rupanya, sang ibu khawatir Habibie memadu kasih dengan perempuan Eropa.

"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata dia.

Pada saat itulah Habibie kembali bertemu dengan Ainun. Ia sempat kaget melihat Ainun yang lebih cantik daripada Ainun yang dikenalnya sebelumnya.

"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie.

Sejak saat itu romansa mereka terjalin begitu mesra. Habibie sangat setia pada sang pujaan hati hingga di saat-saat terakhirnya.

Kini Habibie telah menyusul Si Gula ke alam baka.

Selamat istirahat eyang, sampai bertemu di keabadian.( Sherly Puspita)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "BJ Habibie Temui Ainun, Sang Kekasih Hati, di Keabadian...")

Baca Juga: Habibie Meninggal Dunia: Kisah Pemuda Cerdas yang Sempat Didorong Soekarno, Namun Akhirnya Ditarik Soeharto

Artikel Terkait