Foto yang diunggah memperlihatkan bahwa kardus-kardus yang dipakai tersebut memiliki lubang sebagai jalan bagi mata dan wajah agar murid tetap bisa melihat dan mengerjakan soal.
Namun pihak sekolah mengklaim bahwa itu adalah praktik 'main-main' sebagai bentuk latihan dinamis.
Praktik itu juga diklaim dilakukan dengan tujuan untuk membantu perkembangan psikomotor para murid.
Sekolah juga menyatakan bahwa sebelumnya semua murid telah menyetujui hal itu.
Sehingga praktik apapun yang dilakukan masih menghormati hak asasi manusia dan individu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR