Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah fenomena global nampaknya mulai terjadi pada spesies gajah.
Perlu diketahui bahwa di Sabah, Malaysia, gajah-gajah sekarang berevolusi dengan tidak memiliki gadingnya agar bisa bertahan hidup.
Apa yang dulunya jarang terjadi sekarang menjadi semakin umum karena gajah baik dari wilayah Afrika maupun Asia tidak dihadapkan pada pilihan lain selain berevolusi.
Hal itu secara alami terjadi dengan cara menghilangnya gading mereka sendiri untuk bertahan hidup dari tekanan perburuan besar yang mengancam spesies gajah setiap hari.
Asisten direktur departemen Margasatwa Satwa Liar, Dr. Sen Nathan mengatakan kepada New Straits Times, bahwa dulu tidak biasa untuk melihat gajah tanpa taring atau gading.
Namun sekarang yang langka adalah untuk melihat lengkap dengan gadingnya.
"Melihat gajah dengan gading berukuran hampir dua meter adalah hal yang biasa sebelumnya, tetapi sekarang ini tidak."
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi gajah Malaysia. Menurut Dr Nathan, “Fenomena ini tidak hanya terjadi di sini tetapi juga di antara kawanan di negara-negara gajah Afrika dan Asia."
Baca Juga: BPJS Bisa Turun Kelas Perawatan? Simak Langkah-langkah yang Harus Anda Tempuh!
Salah satu contohnya adalah gajah-gajah di Sri Lanka.
Lebih dari 90 persen populasi gajah jantan mereka tidak bergading.
Namun, 1.500 gajah yang saat ini diperkirakan menghuni Sabah juga berada di bawah ancaman konstan dari pemburu liar.
Terutama mereka yang terlibat dalam deforestasi, perdagangan gading dan kegiatan pertanian lainnya.
Satu kasus yang sangat mengejutkan melibatkan gajah jantan bernama Sabre, yang digambarkan di atas.
Kembali pada Januari 2017, Sabah adalah rumah bagi gajah unik yang dianggap langka karena taring terbalik.
Sayangnya, pemburu memotong-motongnya dan membiarkannya mati.
Baru-baru ini, Departemen Kehutanan Sabah telah meluncurkan unit anti-perburuan khusus.
Hal itu sebgaai tindakan aktif oleh pemerintah dalam upaya untuk menghentikan ancaman terus-menerus terhadap kehidupan sastra.
Evolusi Gajah
National Geographic juga pernah menerbitkan artikelnya yang menyatakan adanya seleksi alam yang tampaknya lebih menyukai gajah lahir tanpa gading.
Para ilmuwan di Mozambik sekarang sedang mencoba untuk memahami kemungkinan gajah yang lahir tanpa gading adalah hasil adaptasi dari pemburuan gading.
Sebelumnya, hanya ada 2-4 persen dari semua gajah betina di Mozambik yang tidak memiliki gading.
Baca Juga: Alami Perdarahan Otak, Wanita Ini Melahirkan Bayi Perempuan yang Sehat Dalam Keadaan Koma
Namun, angka itu terus naik. Bahkan sekarang hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading.
Pakar perilaku gajah, Joyce Poole, menjelaskan bahwa pemburuan memiliki pengaruh yang jelas pada gajah.
Pemburuan gading gajah tidak hanya dalam populasi mereka tetapi juga dalam hal evolusi.
Seperti yang dijelaskan Joyce, adanya gajah yang lahir tanpa gading menjadi keuntungan bagi gajah.
Itu karena biasanya pemburu hanya fokus pada gajah yang memiliki gading, sedangkan gajah yang tidak memiliki gading malah tidak diburu.
Pada awal 2000-an, 98 persen dari sekitar 200 gajah betina tidak memiliki gading.
Seperti yang ditulis para ilmuwan, hal tersebut adalah bukti nyata dari tekanan dari pemburuan gading yang sekarang memengaruhi populasi yang mengarah pada adaptasi evolusi yang luar biasa.