Advertorial
Intisari-Online.com - Perlu diketahui bahwa Raja Abdullah II pernah menghabiskan 35 tahun hidupnya di militer.
Dia adalah pilot helikopter serang terlatih, komandan tank perang lapis baja, lulusan Akademi Militer Inggris, dan pendiri unit Komando Operasi Khusus Yordania dari pasukan elit anti terorisme.
Dia melakukan ratusan aksi sebagai penerjun payung garis depan dan mengumpulkan persenjataan militer kuno.
Pada 2015, diketahui bahwa tindakan brutal ISIS mengeksekusi pilot tempur Muath al-Kaseasbeh membuat semua rakyat Yordania murka, temasuk Raja Abdullah II.
Atas tindakan itu, Raja Abdullah pun mengecam habis-habisan ISIS dan mengancam akan menyerangnya.
Tak hanya itu, banyak laporan yang kemudian yang menyebut-nyebut bahwa berbekal pengalaman militer yang dimilikinya Raja Abdullah akan menerbangkan jet F-16 sendiri untuk gempur ISIS.
Foto-foto sang raja mengenakan pakaian militer dan menerbangkan sendiri pesawat pengebom pun sempat muncul di internet.
Baca Juga: Tolak Tukar Pemberian Sumbangan dengan Tidur Bersama, Relawan Amal Ini Diserang 'Calon Donatur'
Namun kemudian diketahui bahwa kisah Raja Abdullah memimpin sendiri terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu tidaklah benar.
Juru bicara Pemerintah Yordania membantah rumor tersebut.
Tetapi raja telah menepati janjinya untuk melancarkan balas dendam yang keras pada kelompok ekstremis setelah membakar pilot Jordania Muath al-Kasaesbeh hidup-hidup sebagai cara eksekusi.
Berikut lebih banyak mengenai Raja Abdullah II:
1. Menjalani pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat
Raja Abdullah adalah putra tertua Raja Hussein Bin Talal (1935-1999) dan Putri Muna Al Hussein.
Sang putri, istri kedua Raja Hussein, adalah seorang wanita Inggris.
Raja Abdullah pergi ke sekolah asrama bergengsi di Inggris dan Amerika Serikat.
Kemudian, ia mengikuti kursus di Oxford's Pembroke College dan Georgetown University di Washington, DC.
2. Latar belakang militer
Meskipun dia tidak secara pribadi memimpin serangan udara, foto dirinya mengenakan perlengkapan militer adalah nyata.
Itu diposting di halaman Facebook keluarga kerajaan pada 4 Februari.
Sebelum menjadi Raja pada tahun 1999, pangeran saat itu adalah komandan Pasukan Khusus Yordania, dan seorang jenderal besar.
Dia juga seorang pilot helikopter serang yang berkualitas.
Lulusan Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, ia bertugas di Angkatan Darat Inggris di Resimen Kerajaan Hussars ke-13/18.
Dia bergabung dengan angkatan bersenjata Yordania pada tahun 1985.
3. Ratu Rania
Raja menikahi istrinya, Ratu Rania Al-Yassin, pada tahun 1993.
Mereka bertemu enam bulan sebelumnya di sebuah pesta makan malam, dan itu adalah cinta pada pandangan pertama.
Majalah Forbes edisi 2009 memasukkan Ratu Rania sebagai satu wanita paling kuat di dunia.
Sedangkan People memasukkannya sebagai salah satu yang paling cantik.
Mereka kemudian memiliki empat anak.
4. Niat reformis
Raja Abdullah tidak berharap untuk menggantikan ayahnya, Raja Hussein.
Pamannya, Hassan, ditunjuk sebagai pewaris hingga 1999, tak lama sebelum Raja Hussein meninggal.
Dia telah berusaha untuk memodernisasi dan mereformasi negaranya sejak dia menjadi raja, tetapi telah menemui perlawanan.
6. Penggemar film
Pada tahun 1996, ketika ia masih menjadi putra mahkota, Raja Abdullah memainkan peran yang tidak terakreditasi sebagai panji sains dalam seri fiksi ilmiah Star Trek.
Dan ketika Transformers 2: Revenge of the Fallen sedang syuting di Yordania, ia mengizinkan angkatan udara untuk membantu produsen mengangkut peralatan ke lokasi syuting.