Vitamin B juga menjanjikan, karena folat, B6, dan B12 membantu memecah asam amino homocysteine, dan level tinggi homocysteine telah dikaitkan dengan penyakit jantung.
Sayangnya, tidak satu pun dari harapan itu yang berhasil. Analisis tujuh uji vitamin E menyimpulkan bahwa itu tidak mengurangi risiko stroke atau kematian akibat penyakit jantung.
Baca Juga: Perlukah Multivitamin untuk Anak Malas Makan?
Penelitian ini juga meneliti delapan studi beta-karoten dan menentukan bahwa, alih-alih mencegah penyakit jantung, suplemen itu menghasilkan sedikit peningkatan risiko kematian.
Hal yang sama berlaku untuk kandidat vitamin yang menjanjikan lainnya. Satu hal yang menjanjikan: koenzim CoQ10 mungkin memiliki beberapa efek terhadap gagal jantung (walaupun secara teknis bukan vitamin, ia bertindak dalam banyak cara yang sama).
Alih-alih minum pil, American Heart Association merekomendasikan untuk makan makanan yang bervariasi kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.
Mitos: mengonsumsi vitamin dapat melindungi dari kanker
Baca Juga: Multivitamin Bisa Lindungi Wanita dari Kanker Payudara?
Para peneliti tahu bahwa molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas dapat merusak DNA sel Anda, meningkatkan risiko kanker.
Mereka juga tahu bahwa antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas, secara teoritis membuatnya jauh lebih berbahaya.
Jadi mengapa tidak mengonsumsi antioksidan tambahan untuk melindungi diri Anda dari kanker? Karena penelitian sejauh ini menunjukkan tidak ada manfaat dari popping pil tersebut.
Sejumlah penelitian telah mencoba dan gagal menemukan manfaat, seperti yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute yang secara acak menugaskan 5.442 wanita untuk menggunakan plasebo atau kombinasi vitamin B.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR