Intisari-Online.com – Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid menuturkan bahwa seorang asisten rumah tangga bernama Yayan (35) meninggal dunia.
Korban meninggal karena dia diterkam seekor anjing jenis Malinois Belgia di rumah majikannya, di Jalan Langgar RT04/RW04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat (30/8/2019).
Abdul menjelaskan, saat korban membuka kandang, anjing tersebut langsung menyerang dan mencabik tubuh korban.
Korban yang bersimbah darah pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa. Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sesampainya di RS Polri, korban meninggal dunia.
Ya, kecelakaan bisa datang kapan saja, di saat yang tak terduga. Demikian juga dengan gigitan anjing.
Meskipun, seperti diberitakan sebelumnya, ada sejumlah tanda-tanda fisik pada anjing yang dapat dikenali sebelum dia melakukan gigitan, namun risiko gigitan tersebut tetaplah besar.
Pemilik Petlandia Pet Care di Portland, Oregon, AS, Kris Denny dan juga Dokter hewan asal New York, Laurie Coger mengungkapkan pandangannya tentang penanganan gigitan anjing.
1. Cari tahu rekam jejak anjing tersebut
Jika gigitan anjing sudah merusak kulit, tanyakan pada pemiliknya (jika ada) tentang vaksinasi rabies untuk memastikan anjing tersebut selalu mendapatkannya.
Dokter juga mungkin akan menyarankanmu untuk melakukan vaksin tetanus.
Namun, anjing rabies sebetulnya sangat jarang di beberapa daerah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR