Advertorial

PeduliTubuhmu: Tidak Kurang Tidak Lebih, Ini Efek Jika Seseorang Kurang atau Kebanyakan Tidur

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Jika manusia tidur diluar batas waktu, kurang atau kebanyakan tidur, alih-alih sehat, justru ada risiko kesehatan yang mengancam tubuh.
Jika manusia tidur diluar batas waktu, kurang atau kebanyakan tidur, alih-alih sehat, justru ada risiko kesehatan yang mengancam tubuh.

Intisari-Online.com -Tidur merupakan hal alami dan menjadi suatu kebutuhan bagi manusia.

Setelah beraktivitas, manusia butuh untuk memulihkan energi atau beristirahat agar tubuh tetap sehat, salah satunya dengan tidur.

Namun tidur yang baik bukanlah sembarang tidur.

Ada waktu atau lamanya waktu tidur yang sesuai untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca Juga: Awas Sering Begadang Bisa Sebabkan Banyak Masalah Kesehatan, Termasuk Obesitas dan Serangan Jantung

Sebab jika manusia tidur diluar batas waktu, misalnya kurang atau justru kebanyakan tidur, alih-alih sehat, justru ada risiko kesehatan yang mengancam tubuh.

Penelitian baru dari Universitas Colorado Boulder, yang melibatkan hampir setengah juta orang menunjukkan bahwa kurang atau terlalu banyak tidur meningkatkan risiko kesehatan seseorang.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology mengatakan orang-orang yang tidur enam hingga sembilan jam setiap malam memiliki risiko lebih kecil terhadap suatu masalah kesehatan.

Lantas apa risiko kesehatan yang ditimbulkan jika kurang tidur atau terlalu lama tidur?

Baca Juga: Kebiasaan Tidur yang Bisa Turunkan Berat Badan, Salah Satunya Tidur Pakai Pakaian Longgar

Penelitian menemukan mereka yang memiliki latar belakang genetik serangan jantung dapat menurunkan risiko dengan tidur enam hingga sembilan jam setiap malam - tidak lebih, tidak kurang.

Celine Vetter, asisten profesor Fisiologi Integratif dan salah satu penulis penelitian dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Universitas Manchester, mempelajari 461.000 partisipan Inggris yang berusia 40 hingga 69 tahun yang tidak pernah mengalami serangan jantung dan mengikuti mereka selama tujuh tahun. Mereka menganalisa informasi genetik subyek, kebiasaan tidur, dan catatan medis.

Tim menemukan, bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam berisiko 20 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung, berbeda dengan mereka yang tidur enam hingga sembilan jam setiap malam.

Mereka juga menemukan, tidur lebih dari sembilan jam sehari masih berisiko 34 persen kemungkinan untuk mengembangkan kondisi medis.

Baca Juga: Gemar Main Game Online 'Gelap-gelapan' Sebelum Tidur, Mata Wanita Ini Terancam Buta, Dimulai dengan Tak Bisa Membuka Mata

"Ini memberikan beberapa bukti terkuat, tapi durasi tidur adalah faktor kunci dalam hal kesehatan jantung dan ini berlaku untuk semua orang," kata Vetter.

Para peneliti menemukan, bahwa tidur antara enam hingga sembilan jam mengurangi risiko sebesar 18 persen ketika mengamati para peserta yang memiliki kecenderungan genetik.

Studi pengamatan sebelumnya telah mengaitkan serangan jantung dengan tidur, tetapi sulit untuk menunjukkan, apakah kurang tidur atau terlalu banyak tidur menyebabkan masalah kesehatan.

Dengan studi baru ini analisis data yang dikumpulkan dari Biobank UK, menggunakan pendekatan observasional dan penelitian genetik, terungkap bahwa durasi tidur memengaruhi serangan jantung terlepas dari 30 faktor lain - seperti komposisi tubuh, aktivitas fisik, status sosial ekonomi, dan kesehatan mental. Semakin sering orang tidur di luar rentang enam hingga sembilan jam, semakin besar pula risikonya.

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kurang Tidur, Mengerikan…

Misalnya, tidur hanya lima jam setiap malam menunjukkan risiko 52 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Sedangkan, mereka yang tidur selama 10 jam per malam ditemukan dua kali lebih mungkin mengidap penyakit jantung.

Kelompok ini juga menyelidiki profil genetik subyek menggunakan pengacakan Mendel.

Dengan metode tersebut, mereka menemukan 27 varian genetik yang kemungkinan terkena serangan jantung karena kurang tidur.

Baca Juga: Mau Perut Buncit Bisa Kempis? Cukup Konsumsi Minuman Ini Sebelum Tidur, Coba Yuk!

Vetter mengatakan, temuan ini membuat mereka lebih percaya diri bahwa durasi tidur berdampak pada kesehatan jantung.

Para penulis berharap studi mereka dapat meningkatkan kesadaran tentang tidur dan bagaimana itu akan bermanfaat bagi kondisi kesehatan jantung, bermanfaat untuk para dokter, lembaga kesehatan masyarakat, dan masyarakat.

"Sama seperti berolahraga dan makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tidur juga bisa berefek sama," tambah Vetter.(Bestari Kumala)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulBerapa Lama Kita Tidur Ternyata Berefek pada Kesehatan Jantung

Baca Juga: Kebiasaan Tidur yang Bisa Turunkan Berat Badan, Salah Satunya Tidur Pakai Pakaian Longgar

Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.

Artikel Terkait