Advertorial
Intisari-Online.com - Rabu (21/08/2019), seorang mahasiswi berinisial LY (25) asal Kabupaten Nagan Raya, Aceh, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung di dalam kamar rumah kosnya di Desa Meunasah Papen, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
Kematian korban awalnya diketahui salah seorang rekan kuliahnya.
Saat masuk ke rumah, rekannya itu melihat kondisi korban tergantung di pintu kamar kos sekitar pukul 13.00 WIB.
"Korban diketahui telah meninggal dalam kondisi leher tergantung pertama oleh rekannya, kemudian rekan korban melaporkan ke tetangga hingga laporan sampai ke polsek," kata Kapolsek Krueng Barona Jaya Iptu M Hasan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/8/2019).
Baca Juga: Gambar Mengerikan Anjing Seperti Kerangka Hidup Setelah Pemiliknya Alami Hal Ini
Menurut Hasan, setelah mendapat laporan, tim identifikasi Polresta Banda Aceh serta polsek langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa korban ke rumah sakit untuk diotopsi.
"Hasil olah TKP, tidak ada barang milik korban yang hilang. Sepeda motor yang biasa dipakai korban juga masih ada," katanya.
Masih kata Hasan, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi dari sejumlah saksi, korban LY itu rencananya akan melangsungkan pernikahan pada Jumat (23/8/2019) ini di kampung asalnya, Nagan Raya.
"Informasi yang kami dapat, korban tanggal 23 ini dia mau menikah, tapi belum tahu dengan siapa dia akan menikah," ungkapnya.
Baca Juga: September 2019, SIM akan Berfungsi Sebagai E-Money! Lihat, Desainnya Pun Berbeda!
Sementara itu Kapolrestas Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto saat dikonfirmasi Kamis (22/08/2019) menyebutkan, LY yang ditemukan meninggal gantung diri di pintu kamar kosnya itu diduga murni bunuh diri.
"Hasil keterangan dari dokter di tubuh korban tidak ditemukan adanya kekerasan, sehingga kami simpulkan ini murni bunuh diri," ujarnya.
Menurut Trisno, selain tidak ditemukannya tindak kekerasan di tubuh korban, dari lokasi petugas juga menemukan bukti diduga tulisan korban.
Isinya, permohonan maaf kepada orangtua dan keluarganya karena belum dapat membahagiakan mereka.
"Ada ditemukan tulisan yang ditujukan kepada orang tua dan keluarga, intinya dia minta maaf karena belum dapat membahagiakan keluarga," kata Trisno.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan untuk penyelidikan, polisi mengungkap kasus kematian dengan cara tak wajar itu.
Saat ini jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. "Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga," ujarnya.
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswi yang Diduga Gantung Diri Jelang Pernikahan Tinggalkan Surat"