Advertorial
Intisari-Online.com - Gambar mengerikan menunjukan sekelompok anjing, terlihat seperti kerangka hidup karena mengalami kelaparan parah.
Mereka masih hidup meski dalam kondisi menyedihkan, kini hewan-hewan malang tersebut telah diselamatkan oleh tim relawan.
Mengutip Daily Mirror pada Kamis (22/8/19), rekaman mengerikan itu menunjukkan 15 anjing Denmark besar dibiarkan kelaparan di sebuah peternakan di Thailand.
Tragisnya, sehari sebelum tim Watchdog Thailand tiba untuk menyelamatkannya, anjing betina dan dua anaknya mati di kandang.
Kini anjing tersebut sudah mulai pulih setelah diselamatkan, dan diadopsi oleh Raja Maha Vajiralonkorn Bodindradebayavarangkun di negeri itu.
Mengetahui kabar tersebut, mereka memerintahkan untuk membiayai penuh pemulihan anjing-anjing malang itu.
Anjing-anjing itu sebelumnya ditemukan di sebuah rumah di Pathum Thani, pada Senin (19/8) setelah pemiliknya melarikan diri beberapa minggu lalu.
Properti itu sebelumnya dioperasikan sebagai peternakan anjing selama bertahun-tahun, namun pemiliknya menutup karena masalah keuangan.
Namun, dia juga dengan kejam meninggalkan hewan-hewan itu.
Karena tidak ada yang merawat mereka, hewan-hewan itu kehilangan begitu banyak berat badan, sehingga tulang-tulang mereka terlihat.
Seorang juru bicara mengatakan, "Kami menerima perintah kerajaan dari yang mulia untuk memerintahkan delegeasi mengadopsi anjing-anjing ini."
Dokter hewan juga dikerahkan dalam operasi penyelamatan ini, sebelum mereka memindahkannya ke pusat hewan ternak untuk pemulihan kesehatan mental dan fisik mereka.
Baca Juga: 19 Ekor Kerbau dan Seorang Gembala Tewas Tersambar Petir, Rugi Rp300 Juta hingga Dikubur Massal
"Semua anjing yang diselamatkan membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk pemulihan di pusat binatang," katanya.
"Lalu kita akan melihat apakah pemiliknya siap secara finansial untuk mengambilnya kembali, jika tidak kita akan mencari pecinta anjing yang bersedia merawat mereka," tambahnya.
Semua biaya perawatan, makan dan pengobatan berkelanjutan akan ditanggung oleh raja.
Kini mantang pemilik menghadapi hukuman di bawah undang-undang Pencegahan kekejaman dan kesejahteraan hewan.
Baca Juga: Rudal China Bisa Rontokkan Pangkalan AS di Asia dalam Hitungan Jam Jika Konflik Terjadi