Advertorial
Intisari-online.com - Pasangan pengantin Eli Kesuma Endang dan Martin menikah di samping jenazah sang ibunda dari mempelai wanita.
Rasa sedih bercampur bahagia di alami mereka.
Dibalik hari bahagia itu, keduanya mengalami rasa duka mendalam karena kepergian ibunda mempelai wanita selamanya.
Adanya berita duka itu membuat acara pernikahan keduannya dipercepat.
Sebelumnya, pasangan tersebut telah sepakat untuk menikah pada 15 September mendatang.
Kendati demikian, pernikahan mereka justru dipercepat karena kepergian ibunda.
Eli Kesuma Endang lantas menuturkan alasannya mengapa pernikahannya dipercepat.
Perempuan usia 39 tahun itu menuturkan, ia merupakan seorang anak bungsu dari delapan bersaudara sehingga ibunda ingin hadir dipernikahannya.
Namun, apa daya keinginan tersebut tak bisa diwujudkan pada 15 September karena ibunda telah pergi selamanya.
Sehingga Eli Kesuma Endang dan keluarga sepakat untuk menggelar pernikahan saat kabar duka itu datang.
Pasangan Pengantin di Palembang Menikah di Samping Jenazah Ibu dari Mempelai Wanita, Rabu (21/8/2019). (TribunSumsel)
"Karena saya anak bungsu dari delapan bersaudara, Ibu pengen hadir dipernikahan saya.
Itulah sebabnya pernikahan dipercepat walaupun rencananya tanggal 15 September mendatang," terang Eli Kesuma Endang dengan mata yang berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Eli Kesuma Endang menyatakan bahwa ibunda meninggal saat diduga tidur siang.
Menurut Eli Kesuma Endang, di pagi hari ibundanya masih beraktivitas seperti biasa.
"Kala itu masih pagi ibu beraktivitas seperti biasa masih bisa jalan-jalan disekitar rumah, namun ibu pulang lalu tertidur," katanya.
"Ketika mau dibangunkan untuk makan siang tidak bangun sampai diketahui ternyata sudah meninggal. Kejadiannya jam 11.00 kemarin, Selasa (20/8/2019)," jelasnya dengan suara yang lemah
"Nama ibu Rohayati umurnya 76 tahun, kalau bapak Hasan Basri sudah lama meninggal," tutur Eli Kesuma Endang dilansir dari TribunSumsel.
Datangi Rumah Kekasih
Mempelai lelaki, Martin menuturkan ia diberitahu mengenai kepergian ibunda kekasihnya itu saat bekerja.
"Saya lagi ngojek tiba-tiba Ayang menelepon, dia bilang ibunya meninggal, jadi saya langsung kesana," aku Martin.
Hingga kemudian, ia mendatangi rumah kekasihnya tersebut dan bermusyawarah bersama keluarga.
Setelah melakukan musyawarah, terdapat sebuah kesepakatan bahwa pernikahan mereka yang tadinya tanggal 15 September dimajukan saat itu.
"Setelah dilakukan musyawarah, akhirnya sembari menunggu saudara Ayang (kekasihnya) dari luar kota maka disepakati kalau ibu dimakamkan hari ini Rabu (21/8) dan pernikahan pun dipercepat tadi pagi," papar Martin.
Saat melaksanakan ijab kabul, jasad ibunda mempelai perempuan berada disampingnya.
"Jasad ibu pun ada disamping saat ijab kabul tadi. Selesai acara barulah kami semayamkan ibu di Kandang Kawat sekitar pukul 11.00," imbuh Martin.
Baca Juga: Sedang Tidur, Gadis Ini Terbangun dan Melihat Tubuhnya Ditimpa Pria yang Membawa Parang
Kenalan Lewat Medsos
Dibalik momen kesedihan tersebut, rupanya ada cerita cinta yang indah yang mewarna pasangan tersebut.
Rupanya, pasangan tersebut awalnya berkenalan lewat media sosial.
"Awalnya kami kenal lewat WeChat, aplikasi itu mengacak untuk cari teman."
Setelah berkenalan lewat media sosial, keduanya sepakat untuk kopi darat.
"Kami ketemuan di Pangkalan Ojek Simpang Patal."
Setelah kopi darat itu, keduanya terus bersama hingga kemudian menikah.
"Sampai akhirnya kurang lebih kami terus bersama sampai akhirnya hari ini menikah."
Pasangan yang menikah di samping jenazah ibu itu menuturkan harapannya agar pernikahan mereka langgeng meski terpaut usia yang jauh.
"Meskipun umur jauh berbeda, kami sama-sama berharap tetap terus bersama sampai maut yang memisahkan," imbuhnya. (Amirullah/Serambi News)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul VIRAL – Pengantin Nikah Dekat Jenazah Ibunda, Berawal Kenal dari Medsos & Beda Usia Jauh