Saat ini belum terpikir bagi Bayu untuk mencari pekerjaan baru.
Ia masih memikirkan kondisi kesehatan istri dan anak pertamanya yang masih dalam kandungan.
Ia pun hanya bisa mengandalkan ibu kandungnya bernama Husnawati (49) yang bekerja sebagai tukang urut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penghasilan Husnawati juga tidak tetap. Ia tidak menetapkan tarif bagi warga yang ingin menggunakan jasanya.
"Ya saya enggak ada tarif harga sih yang penting saya terima orang kasih. Kadang bayar pakai mie pun saya terima sering kalau begitu jadi terima aja," ucapnya.
Untuk saat ini, kata Husnuwati, beruntung uang yang ia terima dari hasil mengurut masih bisa mencukupi kehidupan lima orang yang tinggal serumah tersebut.
Belum Bayar Kontrakan
Satu hal yang kini jadi pikiran mereka, uang kontrakan seharga Rp500.000 yang jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2019 lalu belum terbayarkan.
Mereka lupa menyisihkan uang untung membayar kontrakan berdinding triplek tersebut karena sibuk mengurus Novi.
"Kalau enggak diingetin yang punya rumah saya enggak inget kontrakan," ujar Husnawati.
Beruntung pemilik kontrakan menyadari kondisi keluarga mereka yang sedang kesusahan sehingga diberikan dispensasi.
Rumah yang ditempati Bayu beserta keluarganya tepat berada di samping Fly Over Kamal Muara.
Rumah itu berdinding triplek yang di cat hijau terang dan beratapkan seng. Rumah kecil tersebut hanya memiliki satu kamar yang ditempati Bayu dan istrinya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR