Advertorial
Intisari-Online.com – Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi.
Mungkin pepatah di atas bisa menggambarkan kasus di bawah ini.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (20/8/2019), Bayu Randi Dwitara (19) izin dari kantor karena harus mengurus kesehatan istrinya, Novi Sri Wahyuni, yang sedang hamil.
Namun bukannya mendapat perawatan yang baik, Novi yang tengah hamil 15 minggu mengalami pusing, mual, perut melilit, hingga muntah-muntah.
Setelah diperiksa, masalah tersebut diduga karena ia mengkonsumsi vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa yang diberikan pihak Puskesmas Kamal Muara.
Melihat kondisi istrinya yang semakin buruk, Bayu yang belum lama bekerja sebagai operator di sebuah pabrik plastik di Kamal Muara, harus berulang kali meninggalkan pekerjaannya saat sang istri mengeluh kesakitan.
Terus bekerja tidak optimal, Bayu dipecat kantornya karena dianggap bisa merugikan perusahaan. Bayu pun mencoba memahami hal tersebut.
"Ya karena ngurusin ini saya dipecat. Jadi sudah enggak kerja lagi. Di rumah saja ngurusin istri," ujar Bayu saat ditemui, Senin (19/8/2019).
Setelah dipecat, ia mengaku sama sekali tidak memiliki penghasilan. Ia hanya bisa mengandalkan pendapatan dari mertuanya yang bekerja sebagai tukang urut untuk kehidupan sehari-hari.
Keduanya juga telah melaporkan Puskesmas Kamal Muara karena diberi obat kedaluwarsa.
Adapun, pihak puskesmas berjanji akan membiayai kontrol hingga persalinan Novi. Mereka juga berjanji memfasilitasi pengurusan BPJS kesehatan korban.
Meski diberi pertanggungjawaban, pihak kuasa hukum Novi tidak akan mecabut laporan Polisi terkait kasus tersebut.
Masih bolehkah obat kedaluwarsa dikonsumsi?
Menurut beberapa laporan, termasuk laporan yang diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA), obat-obatan dapat mempertahankan potensinya hingga empat dekade!
Apa artinya tanggal kedaluwarsa?
Tanggal kedaluwarsa adalah persyaratan hukum yang diberlakukan oleh FDA sejak 1979, menurutHarvard Health Letter.
Tanggal kedaluwarsa seharusnya menjadi tanggal di mana ‘produsen masih dapat menjamin potensi penuh dan keamanan obat’.
Tetapi penelitian yang dilakukan oleh FDA menunjukkan bahwa 90 persen lebih dari 100 obat-obatan, baik resep maupun bebas, masih baik digunakan bahkan 15 tahun setelah tanggal kedaluwarsa.
Sebuah laporan dari Medscape menyatakan bahwa tanggal kedaluwarsa tidak menunjukkan berapa lama obat yang dimaksud ‘sebenarnya baik’ atau aman untuk digunakan.
Sebaliknya, otoritas medis secara seragam mengatakan bahwa aman untuk menggunakan sebagian besar obat melewati tanggal kedaluwarsa, demikian dilansir dari lamanReader’s Digest.
Lalu, sudah berapa lama masih aman dikonsumsi?
Penelitian di JAMA melampaui 15 tahun. Para peneliti menganalisis delapan obat yang berbeda dengan 14 bahan aktif berbeda yang kedaluwarsa dari 28 hingga 40 tahun yang lalu.
Sebagian besar bahan aktif masih 90 persen aktif (potensi minimum yang dapat diterima). Satu-satunya zat yang jatuh tepat di bawah potensi 90 persen adalah amfetamin (untuk ADHD dan narkolepsi), fenacetin (obat penghilang rasa sakit), dan aspirin.
Francis Flaherty, mantan direktur program pengujian FDA, mengatakan kepada Pharmacology Today, bahwa tanggal kedaluwarsa oleh produsen biasanya tidak ada kaitannya dengan apakah suatu obat dapat digunakan lebih lama dan bahwa tanggal ini adalah untuk alasan pemasaran daripada ilmiah.
Tidak menguntungkan bagi mereka produk tersebut berada di rak selama 10 tahun. Mereka pasti menginginkan pergantian.
Namun, sebelum Anda meminum obat apa pun, pastikan untuk menghindari kesalahan pengobatan yang justru dapat merusak kesehatan Anda.
Baca Juga: Total Anggaran Untuk Balap Mobil Formula E Capai Rp1,6 Triliun, Ini Rinciannya
Pengecualian
Namun, ada beberapa obat-obatan yang jangan digunakan setelah melewati tanggal kedaluwarsanya, termasuk:
- Tetrasiklin (antibiotik ini kehilangan efektivitasnya setelah kedaluwarsa, meskipun para ilmuwan masih meneliti ini)
- Nitrogliserin (diminum sebagai obat jantung)
- Insulin
- Antibiotik cair
Bagaimana memutuskan apakah obat yang sudah kedaluwarsa itu bisa dikonsumsi?
Laporan JAMA menyatakan, bahwa memperpanjang tanggal kedaluwarsa obat dapat menghasilkan penghematan pengeluaran perawatan kesehatan yang sangat besar.
Namun, jika tanggal kedaluwarsa obat telah berlalu, bahkan bertahun-tahun yang lalu, Anda harus mempertimbangkan untuk apa obat itu dan untuk apa Anda meminumnya.
Jika obat tersebut merupakan salah satu pengecualian, atau jika hidup Anda bergantung pada obat yang 100 persen efektif, sebaiknya dapatkan versi yang tidak kedaluwarsa.
Jika Anda ragu-ragu, sebaiknya, tanyakan kepada apoteker atau dokter Anda untuk mengetahuinya lebih lanjut. (K. Tatik)
Baca Juga: Tak Diberikan Seragam Paskibra, 28 Paskibra Menangis Saat Kibarkan Bendera Merah Putih