Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tanggal 14 Juli 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunggah beberapa foto terkait perhelatan balap Formula E.
Menurut Anies, seperti mengutip dari akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di tahun 2020.
Tentu jika izin sudah didapat, salah satu fokus lainnya adalah pendanaan.
Nah, untuk mendanai balapan ini, Pemprov DKI Jakarta pun mengajukan anggaran dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.
Tercatat hingga saat ini sudah ada empat anggaran yang diajukan dengan total mencapai Rp 1,6 triliun.
Untuk apa saja?
1. Rp360 milliar untuk commitment fee
Pemprov DKI Jakarta harus menyetor dana 20 juta poundsterling untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E. Jumlah itu setara dengan Rp345,9 miliar.
Dana itu harus disetorkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E atau disebut sebagai commitment fee.
"Jumlahnya 20 juta poundsterling. (Untuk) Formula E (sebesar) 24,1 juta dollar AS," ujar Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta lalu menyetujui anggaran belanja langsung tersebut.
Anggaran itu disetujui dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 pada Selasa (13/8/2019) sore.
Anggaran yang disetujui sebesar Rp 360 miliar atau 20,79 juta poundsterling.
Dalam pengajuan sebelumnya,Pemprov DKI mengajukan dana sebesar Rp345,9 miliar dengan menggunakan kurs dollar AS, yaitu 24,1 juta dollar atau 20 juta poundsterling.
"Baik, Formula E berarti Rp 360 miliar adanya di Dispora.”
“Karena tadi salahngitungmata uang (dollar) jadinya poundsterling. Jadi total Rp 360 miliar," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana dalam rapat KUPA-PPAS 2019 di ruang serbaguna DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (13/7/2019).
2. Penambahan anggaran Rp934 milliar
Tak lama kemudian, Pemprov DKI kembali mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 934 miliar untuk penyelenggaraan dan asuransiFormula E.
Anggaran ini diajukan dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di ruang Komisi E DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Dalam draf yang diajukan tertulis pagu anggaran indikatif sebesar Rp934 miliar. Rinciannya 22 juta poundsterling untuk biaya penyelenggaraan dan 35 juta euro untuk asuransi.
Jika dikonversi dengan menggunakan rupiah (1 poundstreling Rp 17.205), 22 juta poundsterling setara Rp 378,46 miliar.
Lalu 35 juta euro (1 euro Rp 15.892) setara Rp 556,22 miliar. Total Rp 934 miliar.
3. Rp306 milliar diajukan Jakpro
Selain anggaran yang diajukan Pemprov DKI lewat Dispora, anggaran penyelenggaraan juga diajukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
PT Jakpro sendiri merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditugaskan olehAnies untuk menyelenggaraan turnamen balap mobil listrik tersebut.
Corporate Secretary Jakpro Hani Sumarno mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu Aniesmenerbitkan peraturan gubernur (pergub) penugasan terhadap Jakpro.
"Formula E iya (ditugaskan), tunggu pergubnya," ujar Hani saat dihubungi, Jumat (16/8/2019).
Untuk mengerjakan penugasan tersebut, Jakpro mengajukan suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebanyak Rp305,2 miliar dari APBD DKI 2020.
Anggaran itu sudah diajukan dalam kebijakan umum anggaran-plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan APBD DKI 2020.
PMD sebesar Rp305,2 miliar itu akan digunakan untuk sejumlah hal. Pertama, Rp5 miliar untuk pre feasibility study (FS) dan research and development (R&D).
Kemudian, Rp112 miliar untukcivil worksdan perbaikan jalan raya, Rp48 miliar untuk dinding dan pagar, Rp67,2 miliar untuk pembuatan trek dan jalur balap.
Selanjutnya, Rp10 miliar untuk layanan umum, seperti keamanan, kebersihan, pengelolaan sampah, toilet, manajemen lalu lintas, dan layanan parkir.
Lalu, Rp6 miliar untuk honor tim pelaksana lokal. Honor itu ditujukan untuk 50 orang selama 12 bulan. Honor tiap orang Rp 10 juta per bulan.
Ada juga anggaran Rp 25 miliar untuk biaya tak terduga dan Rp 32 miliar untuksafetydanrace materials.
4. Rp 600 juta untuk sosialisasi
Terakhir, Pemprov DKI Jakarta mengajukan anggaran senilai Rp 600 juta untuk sosialisasi danpre-eventFormula E.
Dalam draf tertulis kegiatan Jakarta Fun Race 2020 dengan keterangan sosialisasi danpre-eventFormula E dengan jumlah anggaran Rp 600 juta.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Achmad Firdaus mengatakan,pre-eventini sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat mengetahui Jakarta akan mengadakan Formula E.
"Kami ada kegiatanpre-event. Itu kami anggarkan di Dispora. Jangan sampai ada Formula E, tapi masyarakat belum (tahu).”
“Nah kami ada sosialisasi dulu, kemudian ada sejumlaheventsupaya masyarakat paham itu apakah balap mobil atau motor.”
“Nanti kami laksanakan di APBD 2019, termasuk pada 2020 kami mengusulkan juga," kata Firdaus di ruang Komisi D DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD DKI Syahrial menyebutkan, anggaran sosialisasi ataupre-eventitu kemungkinan dikabulkan DPRD DKI bersama dengan anggaran pelaksanaan sebesar 22 juta poundsterling.
"Jadi, tetap kami sesuai yang 2019fun raceini Rp 600 juta. Yang 2020 nanti kami anggarkan 22 juta poundsterling," ucap Syahrial. (Ryana Aryadita Umasugi)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Anggaran yang Diajukan untuk Formula E Mencapai Rp 1,6 Triliun, untuk Apa Saja?")