Advertorial

Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Ini yang Terjadi Jika Kita Terkena Gas Air Mata

Mentari DP

Editor

Terkait Bendera Merah Putih yang dibuang ke selokan, polisi menembakkan gas air mata sebanyak 10 kali ke dalam asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Terkait Bendera Merah Putih yang dibuang ke selokan, polisi menembakkan gas air mata sebanyak 10 kali ke dalam asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Intisari-Online.com – Masih ingat soal dugaan mahasiswa Papua yang membuang Bendera Merah Putih ke dalam selokan?

Kabarnya, negosiasi antara mahasiswa Papua dengan pihak kepolisian, camat, serta tokoh masyarakat, menemui jalan buntu.

Alhasil, situasi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, kembali mencekam, Sabtu (17/8/2019).

Polisi pun meminta mahasiswa Papua segera keluar dari dalam asrama.

Baca Juga: Perjuangan Enzo Zens Ellie, Remaja Blasteran Indonesia – Prancis yang Sangat Ingin Jadi Taruna Akmil, Bisa 4 Bahasa dan Buat Kagum Panglima TNI

Sebab, rencananya, mahasiswa Papua tersebut akan dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan soal dugaan Bendera Merah Putih dibuang ke selokan.

"Sekali lagi kami imbau kepada adik-adik di dalam untuk segera keluar,” kata salah seorang polisi menggunakan pengeras suara.

“Atas nama undang-undang, kami dari Kepolisian RI mengimbau penghuni Jalan Kalasan nomor 10 menyerahkan diri.”

"Jika tidak, akan kami tindak tegas," lanjut dia.

Namun, imbauan polisi yang dilakukan beberapa kali melalui pengeras suara itu tak direspons.

Sehingga, sekitar pukul 14.45 WIB, polisi menembakkan gas air mata sebanyak 10 kali ke dalam asrama.

Lalu sejumlah polisi yang menggunakan perisai kemudian menerobos masuk dengan mendobrak pagar asrama.

Umumnya, gas air mata dianggap sebagai cara yang paling efektif dilakukan pihak kepolisian untuk membubarkan aksi massa.

Pasalnya, gas air mata menyebabkan mata terasa perih, susah bernapas, dan batuk kering.

Namun, adakah risiko selain efek di atas jika seseorang terpapar gas air mata?

Dilansir daribeberapa sumber,gas air mata sendiri adabeberapa jenis. Namun yang paling sering dipakai adalah gas CS karena dianggap paling aman.

Baca Juga: Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani yang Berhasil Lulus S2 di Columbia Univesity dan Bertemu Barack Obama

Penelitian menemukan bahwa gas CS dengan batas konsentrasi 5% tergolong relatif aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Selain CS, terdapat pula gas CN dan CR. Namun kedua gas itu lebih jarang digunakan karena lebih beracun.

Pemerintah Amerika Serikat bahkan melarang pemakaian gas CR karena diduga berpotensi menyebabkan kanker.

Sementara penelitian Dokter Leoncio Queiroz Neto, seorang ophthalmologist Brazil, mengungkapkan gas air mata mengandung zat-zat beracun, sepertiChlorobenzylidene malononitrile(CS Gas).

Efek Gas Air Mata

Meski disebut relatif aman, nyatanya dalam konsentrasi yang tinggi misalnya 54%, gas CS juga menimbulkan efek samping pada kesehatan yang serius.

Gas CS terutama memberi efek pada mata. Itulah sebabnya gas CS disebut juga dengan ‘gas air mata’.

Selain menyebabkan perih dan mengeluarkan air mata, mata yang terkontak dengan gas ini dapat memicu keluarnya air mata dalam jumlah banyak.

Selain itu, juga menimbulkan rasa gatal, sensasi terbakar, hingga gangguan penglihatan.

Selain pada mata, gas ini juga memengaruhi sistem pernapasan (32%).

Gejala pada saluran pernapasan di antaranya batuk, nyeri dada, sesak napas, serta mengeluarkan banyak dahak dan air ludah.

Gejala ini akan lebih berat dialami oleh mereka yang memiliki masalah alergi dan asma.

Baca Juga: Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Diuji Menteri Sri Mulyani, ‘Ayah Saya Hanya Lulusan SD dan Saya Sarjana Pertama di Keluarga'

Bagian tubuh lainnya yang akan terganggu adalah kulit (18%).

Gejala yang dapat timbul pada kulit adalah iritasi, nyeri, gatal, alergi, dan luka bakar kimia. Gas air mata juga dapat menimbulkan gejala nyeri kepala dan muntah.

Gejala tersebut dapat timbul 20-60 detik sejakada kontak dengan gas air mata, dan akan membaik 10-30 menit setelah menghindari lingkungan yang terpapar gas tersebut.

Namun, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa iritasi akibat paparan gas CS yang berdampak pada pernapasan dan mulut bisa berlangsung hingga sebulan.

Cara mengatasi iritasi akibat paparan Gas Air Mata

Jika terkontak dengangas air mata, segera hindari area yang terpapar gas tersebut.

Jangan usap mata dengan tangan atau kain karena justru akan memperparah iritasi.

Bilas mata atau organ yang terkena dengan air bersih yang mengalir, sedikitnya 10 menit.

Jika memungkinkan gunakanlah air garam steril (cairan infus).

Lepaskan pakaian, topi, lensa kontak, dan benda-benda lain yang melekat di tubuh setelah terkontak dengan gas air mata.

Jika gejala masih ada bahkan bertambah berat disertai gangguan penglihatan setelah melakukan tindakan pertolongan pertama, segera konsultasi pada pihak medis. (Nieko)

Baca Juga: Kisah Haru Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Serta Tinggal di Gubuk Kecil

Artikel Terkait