Advertorial

Putri Najwa Shihab Meninggal 4 Jam Setelah Dilahirkan Karena Air Ketuban Bocor, Yuk Kenali Bahaya dan Tanda-tanda Air Ketuban Bocor

Mentari DP

Editor

Najwa Shihab pernah kehilangan putrinya yang meninggal 4 jam setelah dilahirkan. Alasannya karena air ketubannya bocor.
Najwa Shihab pernah kehilangan putrinya yang meninggal 4 jam setelah dilahirkan. Alasannya karena air ketubannya bocor.

Intisari-Online.com – Ternyata tak banyak yang tahu, dibalik penampilannya yang bersahaja dan sorotan mata yang tajam, senior news anchor Najwa Shihab ternyata punya kisah sedih.

Pada 15 Maret 2018, Najwa Shihab pernah mengunggah ulang postingan akun Proud Project di akun Instagram pribadinya.

Dari postingan itu, kisah sedih hidup Najwa terungkap.

Baca Juga: Kasus Wanita yang Diberi Obat Kedaluwarsa oleh Puskesmas: Masih Bolehkah Obat Kedaluwarsa Dikonsumsi? Begini Aturan Pakainya

"Regrann from @proud.project - "Can you describe a moment that changed your life?"

“Waktu saya hamil anak saya yang kedua. It was a tough pregnancy. Saya sampai harus bed rest 4 bulan di RS dan ga boleh turun-turun dari tempat tidur.

“Bahkan pertama kali saya turun tempat tidur, kaki saya sampe gemeteran.

“But I really wanted to keep my daughter - Namiya. So, I tried EVERYTHING to keep her alive. Dan akhirnya, Namiya lahir.

“Tapi sayang... Dia hanya hidup 4 jam [hening].

“It’s so heartbreaking for me. I still blame myself to this day. But that moment taught me a lot.

“It taught me to appreciate life. It taught me to smile although it’s hard.

“Dan sampai sekarangpun saya masih belajar. Setiap hari saya masih belajar untuk mengikhlaskan kepergian Namiya walaupun berat,” tulis Najwa Shihab.

Ternyata hal tersebut terjadi karena air ketuban Najwa Shihab mengalami kebocoran.

"Jadi air ketuban saya tuh bocor, jadi kalau saya gerak dikit air ketubannya bocor dan itu membahayakan janin saya," tambah Najwa.

Usut punya usut, ternyata kejadian ini terjadi pada 7 tahun yang lalu.

Baca Juga: Kasus Ibu Lahirkan Bayi Kembar Beda 11 Minggu, Jangan Kaget, Ini Penyebab-penyebab Bayi Kembar Lahir Beda Hari

Bahaya bila air ketuban bocor

Perlu Anda tahu bahwa air ketuban adalah cairan bening- kuning yang ditemukan dalam 12 hari pertama setelah konsepsi dalam kantung ketuban.

Ia mengelilingi bayi yang tumbuh di rahim.

Air ketuban memiliki banyak fungsi penting dan vital untuk perkembangan janin yang sehat.

Namun, jika jumlah air ketuban di dalam rahim terlalu sedikit atau terlalu besar, komplikasi dapat terjadi.

Sementara bayi berada di dalam rahim, ia berada di dalam kantung ketuban, kantong yang terdiri dari dua selaput, amnion, dan chorion.

Janin tumbuh dan berkembang di dalam kantung ini, yang dikelilingi oleh cairan ketuban.

Awalnya, cairan terdiri dari air yang diproduksi oleh ibu. Namun, sekitar usia kehamilan 20 minggu, ini sepenuhnya digantikan oleh urin janin, saat janin menelan dan mengeluarkan cairan.

Air ketuban juga mengandung komponen vital, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi penangkal infeksi.

Melihat kompleksnya air ketuban, tak heran permasalahan ini sering terjadi pada ibu hamil.

Ironisnya, sebagian besar ibu hamil tidak menyadari kondisi ini. Padahal masalah kesehatan yang satu ini bisa mengancam nyawa sang janin.

Baca Juga: Kasus Suami Istri Bunuh Diri Karena Stres Belum Punya Anak Setelah 9 Tahun Menikah: Ini 5 Penyebab Susah Hamil yang Jarang Diketahui

Tanda-tanda air ketuban bocor

Ketika sedang hamil, ibu akan mengeluarkan banyak cairan dari area kewanitaannya.

Inilah yang membuat ibu kadang tidak bisa membedakan antara cairan yang merembes itu air ketuban atau urine.

Ingat, air ketuban berwarna bening hingga kekuningan. Jika dia merembes ke celana dalam, maka dia akan meninggalkan bintik putih. Dan air ketuban tidak bau.

Sementara urine memiliki bau khas.

Tanda terakhir adalah, air ketuban merembes terus-menerus dalam volume yang berbeda.

Bahaya air ketuban bocor

Air ketuban yang bocor akan membahayakan nyawa ibu dan si janin.

Jika terjadi pada trimester pertama dan kedua, janin bisa lahir prematur, mengalami masalah fisik saat lahir, keguguran, hingga kematian.

Sementara jika terjadi pada trimester ketiga, maka umumnya akan mengalami risiko kesulitan persalinan.

Baca Juga: Total Anggaran Untuk Balap Mobil Formula E Capai Rp1,6 Triliun, Ini Rinciannya

Artikel Terkait