Maitake membunuh sel kanker tidak secara langsung, melainkan melalui mekanisme imunologis.
Di dalam tubuh, Fraksi-D membantu imunitas seluler, dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah penyebaran tumor, mencegah sel normal berkarsinogenesis, dan meningkatkan sensitivitas terhadap kemoterapi atau radioterapi.
Di sini, senyawa polisakarida B 1-6 glukans yang terkandung dalam maitake sangat berperan.
Jenis polisakarida ini lebih unggul dan lebih mudah diserap ketimbang B 1-3 glukans yang terdapat pada beberapa jamur pengusir kanker lainnya.
Menurut Prof. Hiroaki Nanba, Ph.D. dari Kobe Pharmaceutical University, Kobe, Jepang, senyawa B 1-6 glukans memacu dan meningkatkan efektivitas fungsi semua sel dalam sistem pertahanan tubuh, seperti makrofag, natural killer cell, cytotoxic T, T-helper cells, CD4 Cells, interleukine-1, dan interleukine-2, lymphokines.
Dengan sistem ini jaringan kanker dibunuh, dimusnahkan, dan disingkirkan, seperti halnya pada proses fisiologis pergantian sel tua oleh sel baru.
Dengan begitu efek sampingan seperti yang terjadi pada kemoterapi tidak terjadi di antaranya demam, pembengkakan kelenjar getah bening, malas makan, mual, sakit kepala, pusing sering muntah, rambut rontok, dan kekurangan sel darah putih.
Di Jepang, jamur ini biasa dijadikan makanan sehari-hari dan merupakan bahan makanan populer di kalangan penggemar makrobiotik. Bahkan, beberapa rumah makan di sana menyajikan menu maitake.
Sedangkan yang dalam bentuk segar dan kering bisa dibeli di beberapa pasar swalayan dan rumah obat Cina. Sayangnya, di Indonesia jamur ini belum bisa diperoleh.
Yang sudah ada hanya hasil olahannya sebagai makanan kesehatan atau pelengkap berupa kaplet.
Si tangguh dari Venezuela
Seperti halnya jamur maitake, daun tangguh juga 'tidak bisa efektif untuk semua jenis kanker.
Yang pasti, sejak digunakan pada tahun 1982 lebih dari 60% penderita kanker yang mencoba herb therapy dengan daun tanaman ini berhasil ditolong.
Kebanyakan adalah penderita kanker prostat, dubur, dan alat pernapasan bagian atas.
"Memang, tanaman obat ini tidak bisa digunakan untuk menolong penderita semua jenis kanker."
"Secara empiris, daun tangguh hanya efektif untuk ketiga jenis kanker itu," jelas dr. H. Sukarto, M.D. yang menggunakan ekstrak daun tangguh sebagai obat alternatif bila berbagai jenis pengobatan kedokteran Barat sudah tak menolong lagi.
Baca Juga: Kelapa Dipercaya Bisa Sembuhkan Kanker dan Tumor, Seperti Apa Faktanya?
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR