Bukan nilai kamu sembilan tetapi sembilan orang yang kamu tolong, itu selalu jadi prinsip saya,” kata saat ditemui, Selasa (23/7/2019).
Namun ketika menginjak dewasa, dia juga punya cita-cita lain untuk memilik sebuah bisnis.
Di situlah muncul ide untuk membangun bisnis bukan hanya berbicara keuntungan, tetapi juga dapat membantu mereka yang membutuhkan.
Dari situlah awal mula lahirnya konsep Kafe Sunyi.
“Jadi saya coba gabungkan dua poin itu,” ucap dia.
Baca Juga: Temukan Emas 7 Kg di Tempat Sampah, Tukang Sapu Tidak Mengambilnya, Justru Lakukan Hal Ini
Ditolak karena Ragu
Persisnya konsep itu lahir pada 2016. Namun apakah seketika ide itu langsung dijalankan? Tentu tidak.
Mario berniat mencari rekan bisnis sepemikiran untuk membangun usaha dengan konsep seperti itu.
Namun, yang ada malah penolakan, nada–nada sinis dan ketakutan untuk bekerja sama.
Terang saja, mereka melihat konsep Mario yakni mempekerjaan kaum difabel merupakan hal yang riskan.
“Sepanjang perjalanan banyak penolakan yang saya terima ketika ajukan ide ini kepada rekan dan investor.
Ada yang bilang ‘Enggak bisa, karena terlalu riskan’, ‘aduh enggak diterima ide itu di Jakarta’ dan sebagainya,” kata Mario.
Baca Juga: Melihat Bola Api Besar Turun dari Langit dan Terdengar Dentuman, Inilah yang Ditemukan Para Petani
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR