Advertorial

Meski Diklaim Tidak Sehat, Mengapa Junk Food Tetap Digemari dan Terasa Lezat di Lidah? Ini Dia Alasannya

K. Tatik Wardayati
,
Ade S

Tim Redaksi

Meski diklaim tidak sehat, mengapa junk food sangat digemari dan banyak orang mengaku sulit menolak godaannya?
Meski diklaim tidak sehat, mengapa junk food sangat digemari dan banyak orang mengaku sulit menolak godaannya?

Intisari-Online.com – Kita selalu diberikan peringatan bahayanya makan makanan ‘junk food’, karena dianggap tinggi kalori namun kandungan nutrisinya rendah.

Tetapi, tetap saja anak-anak bahkan kita sendiri mengemarinya, meski kita sudah tahu bagaimana nutrisi di dalamnya.

Adapun makanan yang paling banyak disajikan di restoran cepat saji dan masuk kualifikasi junk food antara lain cake, minuman bersoda, es krim, burger, hot dog, dan lainnya.

Namun, mengapa junk food sangat digemari dan banyak orang mengaku sulit menolak godaannya?

Baca Juga: Dietmu Gagal Melulu Gara-gara Terbayang Kelezatan Junk Food? 4 Tahap Jitu Ini Bisa Membantumu

Setidaknya ada tiga alasan mengapa junk food sangat populer meskipun sudah banyak ulasan bahwa makanan ini adalah pilihan yang buruk bagi kesehatan.

1. Murah

Alasan utamanya mungkin ini: harganya relatif murah dan porsinya besar.

Beberapa restoran bahkan juga menyediakan paket makanan yang membuat kita bisa mendapatkan beberapa jenis makanan dengan harga yang sangat ekonomis.

Baca Juga: Waspada Buat Remaja Penggemar Junk Food Karena Pengaruhi Sperma Saat Dewasa Nanti

Sama halnya dengan di toko bahan pangan, camilan tinggi sodium dan lemak sangat mudah kita dapatkan dan harganya murah.

Sedangkan buah segar dan sayur-sayuran cenderung lebih mahal.

Sebungkus keripik kentang, misalnya, bisa kita dapatkan kurang dari Rp 5.000. Namun untuk mendapatkan satu buah apel kita perlu mengeluarkan uang lebih besar.

Namun, meskipun banyak junk food yang harganya murah, terlalu banyak mengkonsumsi makanan jenis ini akan membuat kita mengeluarkan lebih banyak uang dalam jangka panjang karena memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.

Baca Juga: Siap Jalani Hidup Sehat, Yuk Ganti Junk Food dengan Makanan Sehat di Tempat Kerja, Ini Tipsnya!

2. Praktis

Makanan-makanan instan sangat mudah dipersiapkan dan kita bisa menyimpannya sebagai cadangan makanan di rumah tanpa khawatir akan cepat rusak atau basi.

Sama dengan makanan cepat saji yang bisa kita pesan dengan sangat mudah dan penyajiannya sangat cepat.

Namun, zat gizi utama dalam makanan seperti ini adalah karbohidrat.

Baca Juga: Menurut Dokter Ini, Boleh-boleh Saja Makan Junk Food, Asal...

3. Manis, berlemak, asin, atau ketiganya

Junk food sangat kaya rasa, biasanya terdiri dari rasa manis, berlemak, asin, atau kombinasi ketiganya.

Itulah mengapa makanan yang cenderung tawar seperti sayuran hanya disukai oleh sebagian orang saja.

Bagi orang yang menyukai rasa manis atau asin, junk food menjadi jawabannya. Termasuk kebanyakan anak-anak.

Baca Juga: Tidak Bisa Berpaling dari Junk Food? Kita Bisa Kok Membuatnya Lebih Sehat!

Namun, tak sekadar rasa, kombinasi gula dan lemak juga menciptakan tekstur yang disukai banyak orang. Lemak bisa menciptakan tekstur lembut dan 'creamy', seperti es krim.

Kentang atau ayam goreng yang digoreng di minyak panas juga sangat gurih dan menggugah selera.

Bukan berarti makanan-makanan sehat tak punya tekstur yang baik, tapi terkadang untuk menikmati buah dan sayur segar kita memerlukan waktu untuk terbiasa.

Menjadi kebiasaan Karena junk food mudah ditemukan dan mudah dibuat, konsumsi makanan ini menjadi kebiasaan. Inilah masalahnya.

Baca Juga: 6 Persamaan Antara Gula dan Junk Food dengan Obat-obatan Terlarang

Makan sebuah permen atau seporsi kentang goreng sesekali memang tak ada masalah. Tetapi jika kamu mulai mengidamkan junk food dan menjadikannya sebagai bagian dari pola makan harian, maka kamu akan berisiko mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Selain itu, tubuh juga akan kekurangan nutrisi penting dan serat yang penting bagi kesehatan tubuh.

Jadi, jika lain kali kamu melihat restoran burger atau deretan cemilan menarik di etalase mini market, cobalah pikirkan kembali dampak makanan tersebut terhadap kesehatan.

Mengapa tidak mencari makanan lain yang lebih sehat saja? (Nabilla Tashandra)

Baca Juga: 4 Tips Menyiasati Junk Food

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?"

Artikel Terkait