Advertorial

Apakah Saat Tertawa atau Batuk Anda Mengeluarkan Air Kencing? Bila Ya, Bisa Jadi Ini Gejala Kesehatan Serius

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dari frekuensi kita buang air, warna urine, dan kemampuan kita menahan keinginan buang air kecil memberi petunjuk tentan kondisi kesehatan kita.
Dari frekuensi kita buang air, warna urine, dan kemampuan kita menahan keinginan buang air kecil memberi petunjuk tentan kondisi kesehatan kita.

Intisari-Online.com – Panca indera kita bisa mencerminkan masalah kesehatan kita, demikian pula dengan kondisi kandung kemih kita.

Ternyata, kondisi kandung kemih bisa menggambarkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Dari frekuensi kita buang air, warna urine, dan kemampuan kita menahan keinginan buang air kecil memberi petunjuk tentan kondisi kesehatan kita.

"Delapan puluh persen penyebab masalah kandung kemih terkait dengan kondisi di luar kandung kemih," kata ahli urogynecologist, Raymond Rackley.

Baca Juga: Jumlah Urine di Dalam Kolam Renang Capai 20 Galon: 4 Dampak Negatif Jika Kita Menelan Air Kolam Renang, Salah Satunya Diare

Menurutnya, kondisi kesehatan yang digambarkan kandung kemih bisa mencakup masalah sistem saraf atau kardiovaskular.

Spesialis Obstetri dan ginekologi Cecile Ferrando mengatakan, apapun yang menyimpang dari kebiasaan kita harus diwaspadai.

Berikut tiga tanda utama masalah dalam kandung kemih yang harus kita waspadai:

1. Frekuensi buang air kecil yang bertambah

Baca Juga: Pernah Alami Ini, Bermimpi Sedang di Toilet Lalu Buang Air Kecil, Tiba-tiba Tempat Tidur yang Basah? Apa Penyebabnya?

Seberapa sering kita harus buang air kecil adalah indikator yang baik dari keseluruhan kondisi hidrasi tubuh.

Frekuensi buang air kecil dianggap normal jika kita melakukannya enam hingga delapan kali dalam periode 24 jam.

Lebih sering dari itu, bisa berarti kita minum terlalu banyak cairan atau mengonsumsi terlalu banyak kafein, yang bersifat diuretik dan mengeluarkan cairan dari tubuh.

Tapi sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda beberapa kondisi yang lebih serius, termasuk infeksi kandung kemih, masalah prostat, kondisi jantung, pembengkakan kaki, atau sistitis interstitial atau sindrom kandung kemih, yang merupakan gangguan peradangan kronis pada kandung kemih.

Baca Juga: Ini 7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Liver, Ginjal, dan Kandung Kemih

Sering buang air kecil juga bisa merupakan gejala dari kandung kemih yang terlalu aktif.

Kondisi tersebut merupakan kondisi umum dan mudah diobati yang dapat disebabkan oleh beberapa masalah, termasuk kerusakan saraf, obat-obatan, infeksi, kelebihan berat badan dan defisiensi estrogen.

Bagi seorang wanita, kebutuhan untuk sering buang air kecil juga mungkin merupakan tanda organ panggul yang kurang didukung, seperti kandung kemih.

Ini terjadi ketika kandung kemih turun ke lubang vagina, karena otot-otot dasar panggul yang lemah, biasanya terjadi setelah melahirkan.

Baca Juga: Pria Ini Minum 1 Liter Urinenya Sendiri Setiap Hari dan Merasa Sehat: Apakah Minum Urine Bermanfaat Kesehatan Kita?

"Beberapa orang merasa perlu buang air kecil lebih sering di malam hari saat mereka bertambah tua," kata Dr. Rackley.

Menurutnya, orang-orang akan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecl di malam hari seiring bertambahnya usia.

Kebanyakan orang setelah usia 60 tahun jarang bangun lebih dari dua kali semalam.

"Jadi, lebih dari itu dapat dikaitkan dengan indikasi kesehatan Anda secara keseluruhan," tambahnya.

Baca Juga: Coba Cek Air Kencing Anda! Apakah Berbusa? Jika Ya, Bisa Jadi Tanda Awal 4 Penyakit Ini!

2. Warna urine berubah

Jika urine kita berwarna merah muda atau kemerahan, dan kita tak mengonsumsi banyak buah bit, blackberry, atau rhubarb, bisa jadi ada darah dalam urin kita.

Ini adalah gejala serius, yang harus Anda temui dokter sesegera mungkin. Menurut Dr Ferrando, darah dalam urine adalah tanda adanya hal yang tak normal dan membutuhkan perhatian medis.

"Urine yang berdarah bisa menjadi indikasi kanker," ucap dia. Urine berwarna lebih gelap seperti kuning atau cokelat biasanya menunjukkan dehidrasi.

Baca Juga: Bukan Cuma Warna, Bau Urine Juga Wajib Kita Perhatikan. Fatal Akibatnya Jika Diabaikan!

Untuk mengatasinya, tingkatkan jumlah cairan yang kita minum dan hentikan konsumsi kafein. Jika tak terjadi perubahan, segera konsultasi dengan dokter.

3. Inkontinensia

Inkontinensia merupakan kehilangan urine yang tidak disengaja. Ada dua jenis utama inkontinensia urine yang biasa terjadi, yaitu inkontinensia stres dan inkontinensia urgensi.

Ketika seorang wanita mengeluarkan urin saat batuk, tertawa, bersin, atau berolahraga dengan keras, ini disebut inkontinensia stres dan biasanya terkait dengan kelemahan di uretra.

Baca Juga: Inkontinensia Urin, Ini 4 Mitos dan Tips Mengatasi Masalah Kandung Kemih

Inkontinensia stres juga terkait dengan kelebihan berat badan, yang memberikan tekanan tambahan pada otot-otot dasar panggul wanita, yang mendukung sistem kemih.

Inkontinensia stres dapat diobati dengan penurunan berat badan, latihan otot panggul, atau operasi kecil.

Wanita yang merasakan urgensi luar biasa untuk buang air kecil dan mengeluarkan urine sebelum mencapai toilet mungkin mengalami inkontinensia.

Ini adalah kondisi yang terkait dengan kandung kemih yang terlalu aktif, di mana otot kandung kemih mulai menegang sebelum waktunya.

Baca Juga: Bolak-balik Kencing di Malam Hari, Apakah Anda Perlu Khawatir?

Ini dapat diobati dengan pelatihan kembali kandung kemih, obat-obatan, suntikan toksin botulinum yang melumpuhkan bagian dari otot kandung kemih.

Kondisi ini juga bisa diatasi dengan perangkat seperti alat pacu jantung yang ditanam di bawah kulit yang mempengaruhi saraf yang mengendalikan kandung kemih. (Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai 3 Gejala pada Kandung Kemih yang Cerminkan Masalah Kesehatan"

Baca Juga: Kisah Seorang Wanita yang Berhasil Selamat dari Maut Berkat Mengonsumsi Air Kencingnya Sendiri

Artikel Terkait