Advertorial
Intisari-Online.com – Pernahkah Anda mengalami, mimpi pergi ke kamar mandi, ahh… leganya. Tapi tiba-tiba Anda merasakan hangat di sekujur tempat tidur Anda.
Anda mengira itu kejadian nyata, padahal Anda sedang tidur. Anda pun mendapati air seni hangat di piyama dan kasur yang baru saja diganti spreinya.
Jika ya, Anda tidak sendirian. Kejadian yang cukup umum, terjadi pada banyak orang di seluruh dunia, baik tua maupun muda.
Sangat umum terjadi, hingga psikolog menamakan kejadian itu sebagai ‘salah bangun’.
Baca Juga: Sudah Berusia Lebih dari 3 Tahun Tapi Anak Masih Mengompol? Mungkin Dia Mengalami Hal Ini
Dalam ‘salah bangun’ ini impian Anda untuk bangun begitu jelas dan realistis sehingga Anda benar-benar mempercayainya, dan kemudian Anda bersikap seolah-olah Anda bangun, padahal Anda masih terbaring tidur di tempat tidur.
Dalam ‘salah bangun’, para pemimpi sering bermimpi melakukan hal-hal biasa yang perlu mereka lakukan seperti bangun, berpakaian, menyikat gigi, dan sarapan. Dan tentu saja, kencing.
Tubuh memiliki dua kebutuhan, yaitu mengosongkan kandung kemih dan cukup tidur, dan alih-alih mengorbankan salah satu (tidur) untuk yang lain (kencing), tapi ini mencoba mengambil jalan pintas, yaitu kencing dan tidur.
Ini sepertinya cara malas otak Anda untuk membodohi diri sendiri dengan meyakini bahwa ia dapat melakukan semuanya.
Baca Juga: Anak Anda Masih Mengompol Meski Sudah Umur 6 Tahun? Bisa Jadi Pertanda Ada Masalah Kesehatan
Meskipun mungkin tampak seperti impian membuat Anda buang air kecil, kemungkinan sebaliknya, otak Anda menerima sinyal bahwa Anda perlu buang air kecil dan kemudian stimulus itu memberikan inspirasi bagi mimpi Anda.
Jika ini terjadi pada Anda, Anda harus tahu bahwa Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami pengalaman ini tanpa menjadi masalah berulang.
Jika itu hanya terjadi sekali dan tidak terjadi lagi, jangan khawatir. Ribuan orang lain mengalami hal yang sama.
Apa yang terjadi jika kejadian tersebut berulang?
Baca Juga: Mulai dari Sakit Kepala Hingga Mengompol, Inilah Tanda-tanda Anak Jadi Korban 'Bullying'
Mengompol, juga disebut nocturnal enuresis, merupakan kejadian biasa bagi anak-anak.
Bagi yang lain, mengompol kembali setelah bertahun-tahun tidak pernah mengalaminya merupakan suatu kecelakaan.
Menurut National Association for Continence, 2% populasi AS mengalami ngompol berulang.
Ada dua jenis mengompol, yaitu:
Baca Juga: Mengatasi Kebiasaan Mengompol pada Anak (2)
Infeksi saluran kemih, yang bisa menyulitkan kandung kemih menahan kencing.
Baca Juga: Menghadapi Anak yang Sering MengompolBaca Juga: Menghadapi Anak yang Sering Mengompol
Ini yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghentikan ngompol pada dewasa
Pertama-tama, jangan salahkan diri sendiri karena mengompol, itu sepenuhnya tidak disengaja dan tidak bisa dikendalikan.
Tidak ada alasan untuk merasa bersalah atau kotor karena mengalami masalah ini.
Ada beberapa trik yang dapat membantu Anda memecahkan masalah tanpa mencari bantuan medis.
Baca Juga: Makan Pedas Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Mimpi Buruk, Kok Bisa?
Jika masalah ini berkelanjutan, meskipun dari jutaan orang yang alami ngompol, hanya 1 dari 12 orang yang mencari bantuan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan atau bahkan berhenti mengompol.
Sebelum Anda pergi ke dokter, catat dalam buku harian selama 2 – 3 minggu untuk melacak kebiasaan berkemih Anda.
Anda juga harus mencatat berapa kali mengompol, bagaimana kualitas tidaur Anda, keadaan emosi, dan gejala lain yang Anda alami, seperti keringat di malam hari.
Ketika Anda menemui dokter, pastikan Anda langsung dan beri tahu mereka bahwa Anda memiliki masalah mengompol. Jangan malu!
Kalau tidak, Anda tidak akan bisa mendapatkan bantuan yang mungkin membuat situasi Anda lebih baik.
Dokter Anda akan memeriksa beberapa hal. Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan tes urin untuk melihat apakah ada di antara mereka yang memberikan petunjuk tentang alasan yang mendasarinya untuk mengompol.
Baca Juga: Penuhi Mimpinya, Dua Veteran Perang Berusia 95 dan 85 Tahun Akhirnya Lulus SMA
Setelah ini, mereka dapat membantu Anda menemukan solusinya, merekomendasikan perubahan perilaku, atau tergantung pada situasinya, meresepkan obat yang mungkin membantu.
Sementara itu saat Anda mencari tahu apa yang sedang terjadi, Anda juga bisa mengatur dengan produk seperti perlak anti air, selimut anti air, popok dewasa yang dipakai di malam hari, dll.
Jangan sampai Anda berpikir bahwa kejadian ini adalah akhir dunia.
Baca Juga: Kemunculan Pemimpin Muda: Tidak Berawal dari Ingin Jadi Orang Kaya