Advertorial
Intisari-Online.com – Beberapa yang lalu, heboh berita mengenai jumlah kandungan urine dalam sebuah kolam renang.
Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Kanada.
Dilansir darinationalgeographic.grid.idpada Rabu (20/2/2019), hasilnya para peneliti menemukan bahwa satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395 liter air.
Serta satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Kesimpulannya, para peneliti menemukan rata-rata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti kaporit dan menyebabkan masalah kesehatan.
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 2014 dalam jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa campuran antara klorin dan urine menghasilkan senyawa bernamacyanogen klorida.
Cyanogen kloridatergolong beracun.
Hal ini dikarenakan ia dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.
Namun bagaimana jika air kolam renang tanpa sengaja masuk ke dalam mulut kita?
Mendengar bahwa kandungan urine di kolam renang saja sangat banyak, tentu tak terbayangkan bagaimana akibatnya jika kita sampai meminum air kolam renang.
Sebenarnya, jika air yang masuk berjumlah sedikit, hal itu tidak akan berpengaruh.
Namun, jika air yang masuk berjumlah banyak atau sering, maka itu dapat menyebabkan penyakit.
Ini 4 dampak negatif jika kita menelan air kolam renang.
Kontaminasi urine
Salah satu faktor terbesar yang menjadi sumber penyakit di kolam renang adalah urine, mengingat banyaknya orang yang membuang air kecil saat berenang.
Penelitian yang dirangkum olehWebMD menemukan fakta bahwa tidak ada kolam renang yang benar-benar bersih dari kontaminasi urine.
Keracunan kaporit
Adanya zat klorin atau kaporit pada kolam renang bertujuan untuk membersihkan kolam dari bakteri.
Namun, ketika kaporit tercampur dengan urine atau keringat, maka itu bisa menyebabkan keracunan apabila tertelan.
Selain itu, akan muncul gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, rasa terbakar pada mulut, nyeri pada tenggorokan dan perut, dan muntah.
Baca Juga : Kisah Mark Boyle, Pria yang Hidup Tanpa Listrik, Tinggalkan Dunia Modern, Tapi Bisa Hidup dengan Damai
Sakit kulit dan pernapasan
Tidak hanya itu, berbagai bakteri sepertiPseudomonas aeruginosadanLegionellajuga bisa ditemukan dalam air kolam renang.
Pseudomonasdapat menyebabkan ruam, gatal, dan luka lepuh berisi nanah pada kulit, sementara Legionella menyebabkan infeksi saluran napas yang disebut legionellosis.
Diare
Selain keracunan kaporit, penyakit lain yang bisa timbul akibat menelan air kolam adalah diare.
Sekalipun kolam renang rutin dibersihkan, kolam tersebut tidak sepenuhnya bebas dari bakteri.
Shigella, cryptosporidium, dan E. coli hanyalah sedikit dari banyaknya bakteri di kolam renang.
Beberapa bakteri ini berasal dari kotoran manusia yang dapat menyebar saat anda tak sengaja menelan air kolam yang terkontaminasi feses.
Untuk menghindari hal tersebut, ketikaberenang, usahakan untuk tidak menelan air kolam.
Pastikankolam renangtersebut juga bersih, kolam dengan baukaporitkuat menandakan adanya kloramin.
Kloramin merupakan kandungan kimia yang terdiri dari campurankaporitdengan keringat, air kencing, air liur, atau kotoran. (Nathania Kinanti)
(Artikel ini sudah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul “Hati-hati, Inilah yang Akan Terjadi Jika Menelan Air Kolam Renang”)
Baca Juga : Tragis, Hanya dalam Satu Malam Koloni Penguin Musnah Ketika Es di Antartika Runtuh