Advertorial

Pasangan yang Terkenal Selalu Bergandengan Tangan Ini Meninggal Dunia Terpaut 12 Jam: 'Sekarang Mereka Berpegangan Tangan di Surga'

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seperti kisah cinta sejati, pasangan yang terkenal karena selalu bergandengan tangan meninggal terpaut 12 jam.
Seperti kisah cinta sejati, pasangan yang terkenal karena selalu bergandengan tangan meninggal terpaut 12 jam.

Intisari-Online.Com -Meski banyak sekali pasangan yang bercerai ataupun kasus perselingkuhan, ternyatamasih ada orang-orang yang setia pada pasangannya.

Kisah mengharukan datang dari pasangan di Georgia.

Dilansir dari Todaypada Selasa (16/7/2019) sepasang suami istrimeninggal dunia terpaut 12 jam.

Herbert dan Marilyn DeLaigle adalah pasangan yang terkenal di kota mereka karena selalu berpegangan tangan, menunjukkan betapa setianya pasangan itu.

Baca Juga: Mengenang 40 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono, SBY: ‘Saya Masih Terus Menata Hati dan Jalani Hidup Baru’

Ketika kesehatan Herbert DeLaigle mulai menurun pada tahun 2017, ia menjadwalkan pertemuan dengan pengkhotbah di gerejanya di Waynesboro, Georgia.

Selama duduk, Herbert mengungkapkan bahwa dia tidak takut mati, tetapi dia takut meninggalkan istri tercintanya, Marilyn.

Pada akhirnya, Herbert meninggal karena gagal jantung pada 12 Juli pukul 2.20dini hari pada usia 94 tahun.

Namun 12 jam berselang setelah hidup tanpa Herbert, Marilyn mengembuskan napas terakhir pukul 2.20 siang di hari yang sama pada usia 88 tahun.

Putra pasangan tersebut, Donnie DeLaigle (66) mengatakan, "Ibuku menderita Alzheimer dan sedang tidur di tempat tidur di sebelahnya ketika dia pergi (Herbert meninggal)."

“Begitu mereka datang untuk mengambil ayahku, napasnya menjadi gila. Dia gemetaran. Sepertinya dia tahu dia sudah pergi."

Baca Juga: Buta dan Penuh Luka Bakar Akibat Disiram Zat Asam oleh Mantan Kekasihnya, Pria Ini Akhirnya Menikahi Cinta Sejatinya

Penyebab kematian resmi Marilyn adalah degenerasi otak yang pikun.

Namun, sulit untuk tidak bertanya-tanya apakah Marilyn meninggal karena patah hati.

Ilmuwan di tahun 1990-an menemukan bahwa peristiwa traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, benar-benar dapat menghancurkan hati Anda.

Kondisi yang disebut takotsubo cardiomyopathyatau "sindrom patah hati," dipicu oleh hormon stres termasuk adrenalin, dan untuk sementara waktu mengganggu fungsi pemompaan normal jantung.

Putri Herbert dan Marilyn, Helen Iris DeLaigle, mengatakan seorang perawat meramalkan orang tuanya akan meninggal pada hari yang sama.

"Dia menarikku ke samping enam bulan lalu dan berkata, 'Ketika aku pergi untuk memeriksa tanda vital ayahmu, (kondisi) ibumu akan seperti ayahmu.'"

Helen mengatakan bahkan peramal itu baru pernah melihat hal semacam itu.

"Dia belum pernah melihat hal seperti itu dalam kariernya."

Baca Juga: Cinta Karena Kayu Bakar hingga Menikah dengan Mahar Rp150 ribu, Begini Kisah Kakek 92 Tahun Nikahi Nenek 79 Tahun

Donnie, mengatakan dia tidak bisa membayangkan kisah orangtuanya berakhir dengan cara lain.

“Ayah dan Ibu berpegangan tangan ke mana pun mereka pergi. Itulah yang dikenal di kota,” kata Donnie.

"Mereka berpegangan tangan dalam tidur mereka."

Helen mengakui awalnya ia malu melihat tingkah orangtuanya yang selalu bergandengan tangan, tapi ia menyadari bahwa itu sangat berharga.

"Itu membuatku malu ketika aku masih remaja, tetapi ketika saya bertambah tua, saya seperti, 'Betapa berharganya.'"

Diketahui Marilyn selalu berpegangan tangan dengan Herbert karena suaminya dulu sering pergi karena perang.

Marilyn menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa Herbert yang seorang veteran Angkatan Darat bertugas selama Perang Dunia II, Perang Korea dan Perang Vietnam.

"Ibuku bilang dia akan menggandengnya ketika dia di rumah," kata Donnie.

"Jadi itu yang mereka lakukan."

"Kita tidak boleh sedih. Sekarang mereka di surga berpegangan tangan," kata Donnie.

Baca Juga: Foto Pasangan Ini Beri Bukti Bahwa Cinta Sejati dan Bahagia Lebih Penting daripada Menjadi Kaya

Artikel Terkait