Advertorial
Intisari-Online.Com -Ani Yudhoyono,istri Presiden RI ke-6 tutup usia pada Sabtu (1/6/2019) sekitar pukul 11.50 waktu Singapura.
Ani Yudhoyono meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker darah atau leukemia dan sejak Februari 2019 dirawat secara intensif di National University Hospital, Singapura.
Selaku orang terdekat, SBY sangat merasa kehilangan, tapi mengatakan telah rela pada keputusan Tuhan.
Sebagai suami, ketika Ani Yudhoyono dirawat di rumah sakit, SBY selalu setia mendampingi dan menguatkan.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Kesetiaan SBY yang Nyaris Tak Pernah Meninggalkannya
Kesetiaan itu tidak lepas dari kisah cinta yang dirajut Ani Yudhoyono dan SBY sejak awal membangun rumah tangga.
Seperti dilansir dari Pos-Kupang.com, Jumat (31/5/2019), SBY dengan KristianiHerrawati atau AniYudhoyono layak dijadikan inspirasi bagi tiap pasangan.
PertemuanSBY dan AniYudhoyono terjadi sejak puluhan tahunlalu.
Dalam buku 'SBY, Sang Demokrat' terbitan Dharmapena Publishing tahun 2004, kisah cinta atau pertemuan Susilo Bambang YudhoyonodanAniYudhoyono diungkap.
Kompas.com yang menceritakan sebagian isi buku itu, pertemuanSusilo Bambang Yudhoyonodan AniYudhoyonobermula ketika suatu hari, saat SBYduduk di tingkat empat Akabri, ada acara di Balai Taruna.
Karena SBY merupakan Komandan Divisi KorpsTaruna, dalam acara itu, ia harus melapor kepadaSarwoEdhieWibowo, sang Gubernur Akabri, untuk memberi sambutan peresmian balai tersebut.
Tak disangka acara itu menjadi momentum, yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh SBY danAniYudhoyono.
Saatitulah, SBY pertama kali bertemu AniYudhoyono yangsedang berlibur di Lembah Tidar.
Putri Gubernur Akabri itu tinggal di Jakarta dan baru kali itu ke Magelang, menemui orang tuanya.
Ibarat jatuh cinta pandangan pertama, AniYudhoyono tertarik pada SBY muda, yang saat itu memiliki postur tinggi nan gagah.
Apalagisaat itu SBY telahmengenakan pakaian dinas taruna.
"Ke dua, saya melihat dia dewasa sekali," ujar Ani.
Seperti gayung bersambut, ketertarikan AniYudhoyono juga disambut manis oleh SBY.
Saat itu, SBY ingin mengenal Ani lebih dekat. "Itu saya kira jalan Tuhan," kata SBY.
Sejak itu seperti mereka semakin sering bertemu dan SBY selalu menyempatkan diri ke rumah dinas gubernur, berharap jika Ani Yudhoyono sedang ada di Magelang.
Mulai Pacaran
Akhirnya, SBY dan AniYudhoyono pacaran.
Ani juga semakin menyadari betapa SBY adalah sosok yang dewasa.
Menurutnya, semakin lama putra pasangan Soekotjo dan Siti Habibah itu semakin matang, tidak pernah emosional.
Walaupun cakupan yang dibicarakan belum terlampau luas,Susilo Bambang Yudhoyonoselalu berbicara teratur.
Mengaku pada orang tua
Setelah beberapa waktu, SBY menceritakan kisah asmaranya pada ayahnya yang merupakan pensiunan Danramil. Ia mengungkap isi hatinya pada sang ayah di Pacitan, Jawa Timur.
Sang ayah kaget, merasa SBY salah dalam berteman karena berani jatuh cinta pada putri seorang jenderal.
"Apakah tidak jomplang statusmu dengan anak gubernur yang pangkatnya mayor jenderal?" tanyanya kepada SBY muda.
Namun SBY tak kecil hati, ia terus meyakinkan orang tuanya bahwa ia tak minder. Memang SBY baik dalam pergaulan, ia mudah bergaul dengan siapa saja di lingkungan Akabri.
Akhirnya Soekotjo mulai merasa sikapnya berlebihan, apalagi melihat Sarwo Edhie tak mempermasalahkan pangkat calon besan, mungkin karena pribadi SBY yang baik.
Tutur kataSBY diketahui selalu santun, bahkan pada bawahannya, kepribadianSBY memang memikat.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukemia
LDR
Menempuh pendidikan di FK UKI pada 1973, Ani Yudhoyono harus surat-suratan dengan SBY.
Hal yang menarik ditulisnya dalam buku, Ani menyatakan ibunya telah senang dengan SBY.
Ternyata SBY sering datang ke rumah gubernur setiap ada acara di sana.
"Ibu saya lebih dulu kenal dia, tanpa sepengetahuan saya. Ibu jatuh sayang kepada dia mungkin karena perilakunya yang santun," ujarAniYudhoyono.
Akhirnya, Februari 1974, kabar bahagia datang dari muda-mudi itu.
SBY dan AniYudhoyono menuju jenjang yang lebih serius dengan bertunangan. Itu karena nantinya Ani dan SBY harus berpisah cukup lama.
Ani harus ikut ayahnya yang bertugas sebagai Dubes RI untuk Korea Selatan.
Menginjak pelaminan
Ani akhirnya pulang ke Indonesia, tapi justru SBY tengah sibuk belajar mengikuti pendidikanAirborne dan Ranger di Amerika Serikat.
Namun itu tak mengikis kepercayaan mereka, hingga pada 30 Juli 1976, setelahSBYkembali ke Tanah Air, mereka memutuskan untuk berumah tangga.
Pernikahan yang berlangsung di ballroom Hotel Indonesia itusangat meriah seperti parade.
Sejumlah warga asing yang sedang menginap di sana bahkan ikut menonton pesta pernikahan ketiga pasangan itu.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Hanya dengan Memasak Sendiri dan Terus Makan dapat Melawan Leukemia
Setia hingga Ani tutup usia
Dilansir dari Kompas TV,Setelag dirawat di NUH Singapura sekitar 3 bulan, Ani Yudhoyono akhirnya kembali pada Sang Pencipta.
Selama itu pula SBY selalu setia mendampingi istri tercintanya.
Agung Laksono, Menko Kesra era SBY menceritakan betapa kesetiaan pasangan itu perlu jadi panutan.
Ia menceritakan SBY selalu didampingi Ani dalam berbagai acara. Bahkan cara jalan mereka juga memperlihatkan betapa besar cinta mereka untuk satu sama lain.
"Saya lihat Pak SBY tidak pernah sendiri, Ani selalu mendampingi, kalau ada kegiatan selalu berdua."
"Jalan pun, tidak ada yang di depan, tidak ada yang di belakang, selalu bersama-sama,' jelas Agung Laksono.
Ani Yudhoyono telah berpulang ke pangkuan Tuhan di usia 66 tahun, semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Selamat jalan Ani Yudhoyono.