Advertorial

Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Ketika Taruna Berprestasi asal Pacitan Jatuh Cinta dengan Putri Gubernur AKABRI

Mentari DP

Editor

Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono pertama kali bertemu di awal tahun 1973 di Magelang, Jawa Tengah.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono pertama kali bertemu di awal tahun 1973 di Magelang, Jawa Tengah.

Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, meninggal dunia di Singapura, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat.

"11.50 meninggal dunia. Mohon doanya. kami menunggu informasi dari keluarga SBY," kata Imelda Sari, Ketua Komunikasi Partai Demokrat, kepada KompasTV.

Menurut Imelda, seluruh keluarga mendampingi Ani Yudhoyono.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukemia

Wafatnya Ani Yudhoyono menjadi duka bagi seluruh warga Indonesia. Sebab, wanita yang masih cantik di usia senjanya ini adalah mantan ibu negara.

Ada berbagai kisah yang telah diketahui publik soal Ani Yudhoyono.

Termasuk kisah cintanya dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang cukup menarik untuk dibahas.

Seperti yang kita tahu,SBYdanAni Yudhoyonopertama kali bertemu di awal tahun 1973 di Magelang, Jawa Tengah.

Keduanya bertemu di lingkungan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKRABI).

Kristiani Herrawati adalah putri ke-3 Sarwo Edhie Wibowo.

Saat itu, Sarwo Edhie adalah Gubernur AKABRI, sementara SBY adalah pemuda Pacitan, Jawa Timur, yang dikenal sebagai taruna cerdas dan berprestasi.

Baik SBY maupun Ani sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama.

Tidak tahu siapa yang memulai lebih dulu, SBY dan Ani pun akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Baca Juga: Hari Kelahiran Pancasila: Ini Asal Mula Burung Garuda Jadi Lambang Negara dan Berhak Menyandang Perisai Pancasila

Untuk mendekati Ani, SBY punya strategi khusus.

“Pertama tentu ada modalnya. Saya merupakan tingkat 4 taruna senior, kebetulan memimpin sekitar 3.000 taruna waktu itu jadi paling tidak sering tampil,” katanya,.

Yang keduanya, ujarnya seperti dikutip dari Tribun Bali, nekat.

“Namanya juga pendekatan, jadi bisa diterima bisa juga tidak. Tapi tetap dengan perhitungan dan kalkulasi. Ya alhamdulliah goal kan,” tambahnya.

Ketika menghadap dan meminta restu kepada ayah Ani,SBY mengaku tidak menjajikan sesuatu yang muluk-muluk.

“Saya hanya bertekad dalam hati, saya ucapkan bahwa akan menjaga Ani, dan bagi taruna ucapan merupakan janji yang harus dipenuhi.”

“Jadi bapak Sarwo Edhie percaya pada saya,” tutur SBY.

Setelah itu, akhirnya orangtua SBY datang ke rumah Ani dan mereka bertunangan.

Tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, dua tahun berpacaran dan setahun pertunangan akhirnya mengantarkan keduanya pada pernikahan 30 juli 1976.

SBY dan Ani menikah bersamaan dengan dua saudari kandung Ani: Wrahasti Cendrawasih (Titiek) dan Mastuti Rahayu (Tuti).

Sebagai istri prajurit, Ani harus siap mendampingin SBY keberbagai daerahpenugasan tidak terkecuali daerah konflik seperti Timor Timor

Nah, apa yang membuat Ani Yudhoyono mau menerima pinangan SBY?

“Saat pertama kali bertemu bapak, pertama kali memandang, wah kayaknya boleh juga nih.”

“Dari tingginya, kewibawaannya kok beda sekali dengan teman-teman saya yang lain. Itulah yang membuat saya tertarik,” kata Ani.

Baca Juga: Hari Kelahiran Pancasila: Ini Alasan Mengapa Tanggal 1 Juni Menjadi Hari Lahir Pancasila

Di sisi lain, SBY juga yakin kalau Ani menaruh hati kepadanya.

Suatu ketika, SBY mencoba menelepon Ani, dan Ani muda membalas telpon itu.

Dari situ SBY yakin kalau Ani juga menaruh rasa padanya.

Selain itu, yang membuat Ani nyaman adalah sosok SBY yang merupakan lekaki yang cerdas.

Terbukti , terbukti dari setiap topik apa pun yang dibicarakan Ani selalu ditanggapi baik oleh SBY sehingga obrolannya menjadi nyambung.

Ketika SBY diterjunkan ke medan tugas, Ani juga berjuang mengasuh kedua buah cinta mereka: Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada 10 Agustus 1978 dan 24 November 1980.

Seiring berjalannya waktu, pasangan SBY dan Ani Yudhoyono terus bersama baik karir di militer maupun tugas di pemerintahan.

Di tahun 2004 merupakan titik penting bagi mereka.

SBY terpilih menjadi presiden ke-6 Republik Indonesia dan pasangan ini pun memulai langkah sebagai keluarga pemimpin negara.

Diakui oleh Ibu Ani,SBY termasuk pria yang romantis.

Hal itu terlihat dari puisi yang pernah ditulis olehSBYsendiri dan diberikan untuk Ibu Ani berjudul "Flamboyan”.

"Pada saat itu Ani muda tinggal di Jalan Flamboyan No. 59, karena itu judulnya Flamboyan," tuturSBY.

Ada yang lucu dari pasangan ini, ternyata Ibu Ani melarangSBYberkumis.

Menurut Ani,SBYterlihat jelek apabila mempunyai kumis, karena di keluarga Ani tidak ada yang berkumis jadi menurutnya aneh apabilaSBY berkumis. (Moh. Habib)

(Artikel ini sudah tayang di suar.grid.id dengan judul “Ternyata Ini yang Membuat Ani Yudhoyono Mau Menikah dengan SBY 42 Tahun yang Lalu”)

Baca Juga: Nikita Mirzani Pamer Saldo Rekening dan Isi Brankasnya: Orang yang Benar-benar Kaya Justru Tidak Suka Pamer Harta, Ini Alasannya

Artikel Terkait